Senin, 26 Oktober 2020

Alkitab dan Atributnya

 

Dengan menyadari ketidakcukupan wahyu umum oleh karena dosa manusia yang merusak, kita membutuhkan wahyu khusus Allah untuk menuntun dan memulihkan manusia dari dosa. Untuk itulah Alkitab tiba sebagai bentuk skema dari wahyu khusus.

Alkitab
Ilustrasi Alkitab
©Foto Oleh Free-Photos dari Pixabay Alkitab

Wahyu khusus Allah sampai kepada manusia bukan melalui informasi yang mengandalkan aspek intelektualitas semata. Namun wahyu ini tiba sebagai ucapan (Firman) dan sebagai tindakan. Kita dapat mengetahui fakta-fakta ini melalui Theofani dan mujizat, dan fakta-fakta ini hanya dapat dijelaskan oleh Allah sendiri.


Atribut-atribut Alkitab

Kita bisa memahami Alkitab sebagai firman Allah dengan mempelajari doktrin Alkitab dan wahyu khusus sebagai satu kesatuan, Sehingga kita dapat melihat dengan jelas 4 aspek atribut yang saling terkait satu sama lain.

Keniscayaan

Keniscayaan ini harus diperhatikan dari sudut pandang suatu pergumulan yang intens antara Allah dan iblis atas jiwa manusia. Kita melihat bagaimana manusia berdosa yang pada dasarnya membenci Allah adalah sekutu Iblis. Tidak bisa dilihat dari apa yang nampak dari permukaannya saja, namun seluruh aspek hidup manusia akan terus melayani dosa dengan sendirinya.

Hak milik manusia dan dunia ini ada di tangan Allah. Dimana prinsip Khusus ini (1) secara obyektif, melalui karya Kristus, dan (2) secara subyektif melalui penerapan karya Kristus ini oleh Roh Kudus.

Maka wahyu Khusus Allah adalah niscaya agar wahyu khusus ini;

1.           Bisa bertahan dalam segala zaman;

2.           Bisa menjangkau semua umat manusia;

3.           Bisa ditawarkan kepada manusia secara obyektif, dan

4.           Bisa memiliki kesaksian bagi kebenarannya dalam dirinya sendiri.


        Otoritas

Fungsi otoritas ini menyangkut segala aspek pengetahuan dan kehidupan manusia. Wahyu ini menuntut manusia untuk menundukkan diri sepenuhnya dibawahnya dalam ketaatan dan kesetiaan. Ide mengenai keniscayaan dan otoritas saling berkaitan. Alkitab adalah Firman Allah, maka jelas Alkitab tentu memiliki otoritas dalam dirinya sendiri. Dan memang jika Alkitab memilikki otoritas Ilahi dalam dirinya, maka Alkitab bergantung pada hal apapun (selain Alkitab sendiri). Serta Alkitab menjadi hakim tertinggi dari segala ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia.


Kejelasan

Yang dimaksud dengan kejelasan ialah bahwa dengan rasio dan akal budi manusia yang dituntun oleh Roh, kita dapat memahami maksud dan inti dari hal-hal utama yang hendak disampaikan oleh firman Allah itu sendiri. Kita juga perlu mempercayai pengakuan-pengakuan iman (confession of faith), sebab Alkitab dengan jelas menjabarkan hal-hal tersebut. Pengakuan Iman ini adalah bukti dari kejelasan Alkitab yang lahir dari konsensus para bapa gereja sehingga melahirkan poin-poin utama yang fundamental dalam iman Kristen kita, yang takluk dibawah otoritas Alkitab.


Kecukupan

Atribut keempat dari Alkitab adalah kecukupan. Hal ini tercakup di dalam keniscayaan, otoritas, dan kejelasan Alkitab. Kecukupan juga dapat diartikan bahwa dalam Alkitab telah tertulis segala yang harus kita ketahui dan yang kita butuhkan untuk memperoleh keselamatan. Maka kecukupan ini merupakan hal yang niscaya, sebagaimana kejelasannya, maka tidak dibutuhkan tambahan campuran penafsiran manusia berkenaan dengan wahyu khusus dari Allah ini. 





Referensi :

G. I. Williamson,  2017,  Pengakuan Iman Westminster,  Surabaya : Momentum,  Hlm.  11, 28-29

Cornelius van Til,  2017,  Pengantar Theologi Sistematik : Prolegomena Dan Doktrin Wahyu, Alkitab, dan Allah,  Surabaya: Momentum,  Hlm. 255- 261 


Load comments