Alkitab adalah Firman Allah karena seluruh bagiannya telah diwahyukan dan diinspirasikan oleh Allah. Bahwa Gereja harus selalu memegang pendapat bahwa Alkitab adalah Firman Allah. Otoritas Alkitab adalah suatu fakta yang obyektif dan permanen yang terletak pada kualitas inspirasi.[1]
Alkitab adalah Firman Allah © Foto Oleh StockSnap dari Pixabay / Alkitab |
Alkitab adalah rangkaian kebenaran kisah yang agung (Grand Story), yaitu suatu rangkaian drama of scriptura yang utuh, berupa rangkaian Creation, Fall, Redemption, and Consummation yang penuh makna dalam memahami kasih Tuhan dalam kehidupan kita. Grand Story inilah merupakan berita penting dan utama dalam rangkaian Alkitab.[2]
Implementasi CFRC di Sekolah
Creation
Allah menciptakan Alam Semesta dan segala isinya dengan baik dan indah. Fondasi pendidikan harus berakar dari penciptaan karena kebenaran harus dimulai dari kedaulatan Allah, yaitu dari manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. (Kej. 1:26). Setiap bidang keilmuan merupakan karya ciptaan Allah, baik itu ceratio prima, secunda, dan tetia. (Kol. 1 15-17).[3]
Fall
Manusia telah jatuh di dalam dosa sehingga arah dan tujuan keilmuan telah menyimpang dari konsep kebenaran. (Rm. 3:23). Tidak ada keilmuan yang bebas dari nilai karena diakibatkan dosa manusia kepada Allah, Pemberontakan manusia kepada Allah, dan pengagungan manusia terhadap dirinya sendiri (ratio, sense, will).[4]
Manusia telah jatuh dalam dosa yang disebabkan karena penyimpangan pemikiran manusia akibat hawa nafsu dan keserakahan termasuk setiap subjek di dalam mata pelajaran yang telah disimpangkan dari kebenaran Firman Tuhan. (Ef. 4:17-19).[5]
Redemption
Penebusan dalam Yesus Kristus memberikan pemulihan, pengudusan, rekonsiliasi, dan pengharapan. Penebusan mengubah manusia berdosa menjadi manusia baru di dalam Kristus. (2 Kor. 5:17). Setiap bidang keilmuan diarahkan kembali kepada pemulihan hubungan dengan Kristus. Guru sebagai pendidik Kristen dipanggil untuk mengajarkan keilmuan dalam terang dan kasih Kristus, dengan membimbing pengenalan akan Kristus sebagai sumber keselamatan, hikmat, dan kebenaran.[6]
Consummation
Dalam proses pendidikan, murid dibimbing untuk memahami dan memenuhi panggilan Tuhan dalam hidupnya. Murid dibimbing utnuk mengembagnkan keilmuan kesejahteraan manusia dan memuliakan Tuhan. Proses pembelajaran dalam kerangka besar CFRC menjadi tema utama untuk menggali perspektif Kristen dalam setiap subyek keilmuan dalam proses pembelajaran di sekolah Kristen, khususnya Pendidikan Kristen.[7]
Referensi :
Khoe Yao Tung, Filsafat Pendidikan Kristen, (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2017), 327 - 328, 331 - 332
Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang :Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 127
----
[1] Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang :Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 127
[2] Khoe Yao Tung, Filsafat Pendidikan Kristen, (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2017), 327 - 328
[3] Ibid, 331
[4] Ibid, 331
[5] Ibid, 331 - 332
[6] Ibid, 332
[7] Ibid, 332