Apologetika
Secara etimologi, apologetika adalah ilmu sistematis yang mempertahankan dan menjelaskan iman dan kepercayaan Kristen. Kata "apologetika" berasal dari Bahasa Yunani Koine apologia (ἀπολογία) yang berarti "pembelaan." Bentuk kata kerjanya yaitu apologoumai (ἀπολογέομαι) memiliki arti "melakukan suatu pembelaan/berbicara untuk membantah", baik untuk merespon tuduhan maupun tuntutan dalam sidang pengadilan. Contoh dari pengertian ini adalah sikap Paulus berapologetika di pengadilan Kaifatea (Kis 25:1-12).
Apa kata Alkitab mengenai
apologetika? Apa dasarnya? dasar kita untuk melakukan apologetika atau
pembelaan iman terhadap iman Kristiani kita adalah 1 Petrus 3:15-16 (Terjemahan
Baru) “Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap
sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap
orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada
padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani
yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam
Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu.”
Apologetika membantu kita untuk
mengetahui ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab, dan dengan
kritis bertujuan untuk:
· menguji setiap argumen yang tidak
sesuai dengan kebenaran Allah
· membela berita Injil terhadap kritik
dan distorsi (baik karena penyalahgunaan atau penyalahtafsiran Alkitab)
· menyaksikan kredibilitas iman Kristen
· menelanjangi ajaran yang sesat
· mempertahankan ajaran yang benar
· membentangkan seluas-luasnya
pandangan dunia Kristen
sehingga membantu kita untuk dapat
berkata “ku tahu apa yang ku imani dan ku tahu mengapa yang ku imani itu
benar.”
Apologetika merupakan tindakan untuk
membela kebenaran iman Kristen dalam
kehidupan Kristen. Baik itu sikap, tindakan, kasih, penderitaan,
intelektual, hingga iman kepercayaan dan pandangan dunia. Namun kebanyakan
orang menganggapnya hanya sebatas intelektual dan iman saja. Tetapi esensinya
adalah kehidupan kita di dalam Kristus. Misalnya, mengapa Allah itu Tritunggal?
Darimana saya tahu apa yang saya yakini itu benar? Bagaimana dengan orang-orang
yang memiliki kepercayaan berbeda dengan saya? Bagaimana menjawab
tuduhan-tuduhan yang ditujukan untuk menyerang Kekristenan? Nah apologetika
akan membantu kita menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara akurat,
logis, historis, serta dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan firman Tuhan.
Apologetika Kristen telah
dilestarikan selama berabad-abad, dimulai dari Rasul Paulus pada zaman gereja
mula-mula dan para penulis patristik seperti Origenes, Agustinus dari Hippo,
Yustinus Martir dan Tertullianus, kemudian diikuti oleh para penulis seperti
Thomas Aquinas dan Anselmus dari Canterbury pada abad pertengahan. Pada zaman
modern, Kekristenan juga tetap dibela melalui upaya banyak penulis dan apologet
seperti John M. Frame, C. S. Lewis, Jay Smith, David Wood, Nabeel Qureshi, Ravi
Zacharias, John Lennox, Lee Strobel, Henry M. Morris, Alister McGrath, Alvin
Plantinga, Frank Turek, William Lane Craig, dan lain-lain.
Berikut ini beberapa pedoman praktis dalam berapologetika:
- Temukan perspektif/pandangan seseorang. Inilah yang mendasari argumen, cara menafsirkan data dan pernyataan seseorang.
- Analisa validitas presuposisi tersebut. Analisa ini menyangkut pemakaian common ground dan pendekatan yang tepat.
- Paparkan bukti-bukti yang kuat.
- Lakukan semua langkah dengan lemah lembut, sopan dan hati yang tulus untuk membawa orang tersebut pada kebenaran.
- Berdoalah kepada Tuhan, karena hanya
Roh Kudus yang bisa mengubah hati seseorang akan menerima kebenaran atau
menolaknya.
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Apologetika_Kristen
https://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=342&res=jpz
https://rec.or.id/article_597_Apologetika-:-Apa-dan-Bagaimana