Sabtu, 17 April 2021

Dasar- Dasar Pemilihan Tanpa Syarat / Unconditional Election (Seri Pembahasan TULIP)

        Pemilihan atas Manusia untuk diselamatkan merupakan bagian dari keputusan kehendak Allah. Topik ini sendiri tidak mudah dibahas. Sebab bagaimanapun juga, topik ini berurusan dengan pengetahuan Allah sejak semula.[1] Kita juga harus memahami keterbatasan diri kita sebagai manusia.


pixabay.com



Definisi Unconditional Election 

        Inti dari Unconditional Election adalah mengenai keputusan kehendak Allah yang mencakup ajaran predestinasi atau ketetapan Allah. Pemilihan Allah didasarkan pada kehendak Allah yang berdaulat yang tidak dapat diganggu gugat. Bukan berasal dari perbuatan baik maupun ketekunan dari manusia, sehingga segala sesuatu berasal dari Allah itu sendiri secara mutlaknya.[2]


Dasar-Dasar Unconditional Election 

        Pertama, Orang Pilihan. Ada pernyataan umum di dalam Alkitab bahwa Tuhan memiliki umat pilihan, dan bahwa Dia menentukan mereka untuk keselamatan dan dengan demikian untuk hidup yang kekal. Dasar-dasar Ayat Alkitab : Ulangan 10:14-15; Mazmur 33:12; Mazmur 65 :4; Mazmur 106:5; Hagai 2:23; Matius 11:27; Matius 22:14, Matius 24:22, 24, 31; Lukas 18:7; Roma 8:28 - 30; Roma 11:28, dsb. 

        Kedua, Pemilihan Tidak Berdasarkan Tanggapan yang dahulu. Sebelum dunia dijadikan, Tuhan memilih orang-orang tertentu untuk keselamatan. Pemilihannya tidak didasarkan pada tanggapan atau tindakan yang dilakukan, terlebih oleh mereka yang terpilih. Iman dan perbuatan baik adalah hasil, penyebab utama adalah pilihan Allah. Dasar-dasar Ayat Alkitab: Markus 13:20, Efesus 1:4, Wahyu 13:8, Wahyu 17:8, Roma 9:11-13, Roma 9:16, Roma 10:20, 1 Korintus 1:27 – 29, 2 Timotius 1:9, dsb. 

        Ketiga, Kedaulatan dan Kasih Allah. Pemilihan didasarkan pada kedaulatan, yang membedakan belas kasihan Tuhan Yang Maha Esa. Bukan kehendak manusia, tapi kehendak Tuhan, yang menentukan orang berdosa mana yang akan diberi belas kasihan dan diselamatkan. Dasar-dasar ayat Alkitab: Keluaran 33:19, Ulangan 7:6-7, Matius 20:15, Roma 9:10 – 24, Roma 11: 4 - 6, Roma 11: 33 - 36, dan Efesus 1:5. 

        Keempat, Allah Berdaulat atas Segala Sesuatu. Doktrin pemilihan hanyalah bagian dari doktrin alkitabiah yang lebih luas tentang Kedaulatan Mutlak Allah. Kitab Suci tidak hanya mengajarkan bahwa Allah mempredestinasikan umat pilihan-Nya untuk hidup kekal, tetapi bahwa semua peristiwa, baik kecil maupun besar, terjadi sebagai hasil dari ketetapan kekal Tuhan. Tuhan memerintah atas langit dan bumi dengan kendali mutlak; tidak ada yang terjadi selain dari tujuan kekal-Nya. Dasar-Dasar Alkitab : 1 Tawarikh 29:10 - 12, Ayub 42: 1 - 2, Mazmur 115:3, Mazmur 135;6, Yesaya 14:24, 27, Yesaya 46:9-11, Yesaya 55:11, Yeremia 32:17, Daniel 4:35, dan Matius 19:26.[3]


Hal-hal penting di dalam konsep ini

Pemilihan tanpa syarat sendiri adalah memaparkan konsep bahwa semula, sebelum dunia dijadikan serta pemilihan tanpa syarat ini sendiri menekankan kepada umat pilihan Allah. Sehingga pemilihan tanpa syarat sebagai wujud bagaimana Allah mengasihi orang-orang pilihan-Nya.





Referensi :

[1] G. J. Baan, TULIP, (Surabaya : Momentum, 2009), Hlm. 29

[2] Budi Asali, “Unconditional Election (Pemilihan Tanpa Syarat) Pelajaran 1”   http://www.golgothaministry.org/5points2/5points2_01.htm, Diakses pada 26 Maret 2021

[3] David N. Steele, Curtis C. Thomas, dan S. Lance Quinn, Five points of Calvinism, (Phillipsburg, New Jersey: P&R Publishing, 2004), Hlm. 29 - 39

Load comments