Sabtu, 15 Mei 2021

Dirancang Bagi Kemuliaan

        Salah satu tokoh reformator gereja, John Calvin, mengatakan bahwa kita sebagai manusia tidak akan benar-benar mengenal diri kita sendiri tanpa mengenal Allah, begitu juga kita tidak akan mengenal Allah apabila kita tidak mengenali siapa diri kita. Ini adalah hal yang benar, sebab kita diciptakan oleh Allah seturut dengan gambar dan rupa-Nya, sehingga kita merepresentasikan gambaran dari Tuhan semesta alam itu sendiri dalam dunia ini. 

        Hanya manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, sedangkan segala binatang dan tumbuh-tumbuhan lainnya tidak. Namun oleh karena kejatuhan manusia dan pemberontakannya melawan Allah, Adam dan Hawa diusir dari taman Eden sebagai konsekuensi atas kesalahan mereka. Gambar Allah itu tidak serta merta hilang, namun rusak. Oleh sebab itulah sampai hari ini, kita tetap mewarisi gambar dan rupa Allah kita sebagai manusia.

    Oleh karena itu, kita harus senantiasa mengasihi sesama kita manusia, sebagai tanda kita menghormati gambaran Allah, dengan demikian kita menghormati Allah itu sendiri. Tuhan Yesus juga bersabda pada kita bahwa hukum yang terutama adalah mengasihi Allah, dan hukum yang kedua yang sama dengan itu ialah mengasihi sesama, dan di dalam kedua hukum ini adalah rangkuman dari seluruh Taurat dan kitab nabi-nabi. Ini menandakan bahwa betapa mendasar dan begitu sangat pentingnya mengasihi sesama kita sebagai wujud tindakan nyata kita mengasihi Tuhan.

    Banyak orang yang mengatakan dengan mulutnya bahwa ia mengasihi Tuhan, ia memuji dan memuliakan Tuhan dengan mulutnya namun dalam kehidupannya sehari-hari, ia mencemooh dan merendahkan sesamanya manusia. Sebagai manusia, admin juga sangat mengerti akan hal ini, sebab kehidupan orang Kristen yang sejati adalah kehidupan yang diiringi dengan pergumulan iman dan pertobatan setiap harinya.

    Saat mengingat dan merefleksikan bahwa kita diciptakan seturut gambar dan rupa Allah, kita akan mengingat betapa hina namun sekaligus betapa mulianya kita. Hina, karena Namun kita hanya diciptakan dari debu dan tanah, yang sering kita injak-injak tanpa kita pedulikan. Namun kita juga mulia, sebab kita diciptakan seturut dengan gambar dari Allah sendiri. Itulah mengapa, dengan melihat diri kita sendiri dan melihat sesama kita, kita melihat gambaran Allah, dan ketika kita berbuat jahat terhadap sesama kita, kita berbuat jahat kepada Allah, dan ketika kita mengasihi mereka, kita mengasihi Allah.







Referensi :


Richard L. Pratt Jr., Designed for Dignity, (Surabaya: Momentum, 2002)



Load comments