Kamis, 24 Juni 2021

Appeal to Extremes (Mengacu kepada titik Ekstrim)

Nama lain : [Penyalahgunaan] reductio ad absurdum, [bentuk lain] cacat logika leren licin.[1]

Parasut
Ilustrasi Kegiatan Ekstrim
© Foto Oleh pasja1000 dari Pixabay / Parasut
 

Gambaran

Secara keliru berupaya membuat argumen yang masuk akal menjadi tidak masuk akal dengan menggiring argumen itu ke titik ekstrim.[2]


Reductio ad absurdum, dapat merujuk pada jenis argumen di mana sesuatu terbukti benar dengan menunjukkan bahwa yang sebaliknya tidak benar. Juga dikenal sebagai pembuktian tidak langsung, pembuktian dengan kontradiksi, dan reductio ad absurdum klasik.[3]


Bentuk Logika

Jika X benar, Y pasti benar juga (dalam hal ini Y merupakan titik ekstrim dari X).[4]


Contoh 1 :

Tidak mungkin para anggota pramuka ini berhasil menjual semua kue kering dalam waktu satu jam. Jika memang begitu, mereka berhasil mengumpulkan enam juta dalam satu jam.  Jika memang dihitung dalam delapan jam kerja. Mereka bisa saja mendapatkan empat puluh delapan juta dalam delapan jam dan dalam setahun sangat lebih. Bisa saja mereka menjadi pengacara, dokter, atau pengusaha sukses!


Penjelasan :

Para anggota pramuka itu hanya berjualan selama satu jam, bukan 40 jam perminggu selama setahun. Mengungkapkan titik ekstrim berarti menggiring pada kesimpulan yang tidak masuk akal bahwa anggota pramuka itu berpenghasilan tertinggi di dunia. Apalagi satu regu itu adalah regu yang berpenghasilan tertinggi di dunia.


Contoh 2 :

Ingatlah bahwa ada perintah untuk “Jangan membunuh!”. Akan tetapi dengan menggunakan obat kumur, Anda membunuh 99,9 persen kuman penyebab bau mulut. Siap-siap anda untuk dihukum.


Penjelasan :

Tidak mungkin pemberi perintah tersebut mempertimbangkan obat kumur saat memerintah larangan membunuh. Jika memang terjadi, maka kita akan dihukum oleh yang memberi perintah. (Terutama yang saat ini memiliki napas segar).


Pengecualian :

Cacat logika ini merupakan penyalahgunaan salah satu teknik argumentasi paling hebat, reductio ad absurdum atau menciutkan argumen sampai ke titik yang meragukan. Perbedaannya adalah di mana absurditas itu terasa – dalam argumen atau nalar seseorang yang berusaha menunjukkan argumen itu tidak masuk akal.[5]


B : Semakin kita berolahraga, tubuhmu akan semakin kuat!

H : Sebenarnya, jika terus berolahraga dan tidak pernah istirahat, kamu akhirnya akan mati kelelahan. Tubuhmu punya batas kekuatan saat berolahraga.


Kiat

Orang-orang sangat sering mengatakan gagasan konyol. Kadang, argumen mereka mudah diarahkan ke titik yang meragukan, tetapi ingatlah dalam banyak kasus, tujuan Anda adalah berunding bukan membuat orang lain tampak bodoh. Terutama ketika Anda berselisih pendapat dengan istri Anda, kecuali Anda sangat suka tidur di kursi.[6]


Referensi :

Bo Bennett,  Kitab Anti Bodoh, (Jakarta:Serambi, 2015), 74 - 76 

Thought co,  “Reductio Ad Absurdum in Argument” https://www.thoughtco.com/reductio-ad-absurdum-argument-1691903


----

[1] Bo Bennett,  Kitab Anti Bodoh, (Jakarta:Serambi, 2015), 74

[2] Ibid, 74

[3] Thought co,  “Reductio Ad Absurdum in Argument” https://www.thoughtco.com/reductio-ad-absurdum-argument-1691903

[4] Bo Bennett,  Kitab Anti Bodoh, (Jakarta:Serambi, 2015), 75

[5] Bo Bennett,  Kitab Anti Bodoh, (Jakarta:Serambi, 2015), 76

[6] Bo Bennett, Kitab Anti Bodoh, (Jakarta:Serambi, 2015), 76

Load comments