Sejauh hal ini, setidaknya ada tiga agama besar yang mengakui adanya Allah yang esa dan berpribadi, yakni Yudaisme, Kristen, dan Islam. Yudaisme dan Islam percaya bahwa Allah yang esa tersebut adalah satu pribadi tunggal. Sedangkan iman Kristen percaya bahwa Allah yang esa tersebut dalam diri-Nya miliki tiga Pribadi, Bapa, Anak dan Roh Kudus.[1]
![]() |
Kristus adalah Allah © Foto Oleh Gerd Altmann dari Pixabay / Banner |
Dua presaposisi dalam Mempelajari Doktrin Allah
Dalam memahami Allah itu sendiri, kita perlu menerima dua presaposisi yang penting di dalam pemikiran kita, yakni bahwa Allah sungguh-sungguh ada dan kedua, bahwa Dia bisa dikenal dan dipahami melalui pernyataan-Nya (Wahyunya).[2]
Jika Allah sungguh-sungguh ada, maka kita dimungkinkan untuk belajar sesuatu tentang Allah. Bukankah kita tidak dapat belajar apapun dari sebuah obyek yang tidak eksis? Hal kedua, yang meungkinkan kita untuk belajar tentang Allah adalah bahwa Allah telah menyatakan diri-Nya. Mengapa hal itu penting? Karena Allah yang eksis itu adalah Allah yang transenden dan tidak terbatas, sedangkan manusia adalah makhluk terbatas dan berdosa. Karena itu, mutlak dibutuhkan wahyu dari Allah sendiri agar manusia yang diciptakan, terbatas, dan sudah jatuh dalam dosa, bisa mengenal dan memahami-Nya. Tanpa Wahyu Allah, tidak mungkin kita bisa belajar memahami dan mengenal-Nya.[3]
Memahami dan Mengalami Allah
Memahami dan Mengalami Allah adalah dua hal yang mutlak penting dalam kehidupan orang Kristen. Memahami Allah adalah berkaitan dengan bagaimana kita belajar tentang Allah di dalam teologi. Kita belajar tentang esensi, sifat-sifat, Pribadi, firman, karya, dan janji-janji-Nya. Hal ini dengan tepat dapat disebut sebagai pengetahuan tentang Allah. Ini merupakan sebuah langkah awal untuk masuk ke dalam tahap berikutnya, yakni mengenal Allah secara pribadi atau mengalami Allah. Kedua hal ini mutlak penting dan tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya.[4]
Sumber :
Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang : Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 169, 172 - 173
----
[1] Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang : Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 169
[2] Ibid, 172
[3] Ibid, 172
[4] Ibid, 173