Senin, 07 Juni 2021

Mengapa Pernikahan Layak Diperjuangkan?

    Sesuatu yang salah ketika kita masih terlalu senang untuk berpacaran. Tetapi kita tidak memperjuangkan apa yang kita sebut dengan pernikahan. Perlu kita ingat bahwa tujuan dari pacaran sebenarnya adalah mengarah kepada pernikahan. Tetapi, kita seringkali hanya berpacaran saja dan lupa memperjuangkan pernikahan.[1]

Pernikahan
Ilustrasi pasangan yang menikah
© Foto Oleh Pexels dari Pixabay / Pernikahan

  

    Pernikahan adalah satu-satunya hal yang cukup besar, cukup kuat, dan cukup berharga bagi semua resiko yang kita tempuh ketika berpacaran. Jika anda tergoda untuk tidak berjuang untuk menikah dan tidak lagi bersemangat seperti dulu, janganlah sampai dunia meyakinkanmu.[2]


Alasan Memperjuangkan Pernikahan

    Berikut lima alasan mengapa pernikahan masih merupakan hal yang patut diperjuangkan :

1. Saat Allah menciptakan dunia ini, pernikahan merupakan penting dari ciptaan-Nya yang Sempurna.

    Allah Tritunggal telah menciptakan lembaga pernikahan? Lembaga pernikahan diciptakan Allah untuk menyatukan seorang laki-laki dan seorang perempuan yang seiman dan sepandan (Kej. 2:18-25).[3] Sejak dari awal, misteri pernikahan dimaksudkan untuk mewakili relasi Yesus dengan gereja-Nya.[4]

2. Pernikahan Kristen membukakan berbagai prioritas yang salah dan dangkal dari masyarakat

    Pernikahan memang banyak sekali permasalahan yang ada di dalam kehidupan. Akan tetapi pernikahan Kristen adalah kesempatan untuk menunjukkan sesuatu kepada dunia, bahkan lebih baik lagi, menunjukkan dunia tentang seseorang – yang cukup kuat untuk mempertahankan pernikahan dan membuat pernikahan menjadi sangat bermakna dan bahagia.[5]

3. Anak-anak adalah mujizat, dan Allah ingin kita membesarkan anak dalam pernikahan

    Anak-anak adalah mujizat yang layak diperjuangkan, yang artinya mereka adalah mukjizat yang layak direncanakan dan mendapatkan pengorbanan kita.[6] Dan orang tua hendaknya mengajarkan tentang keselamatan kepada anak-anaknya. Orang tua kristen melakukannya melalui pendekatan penaburan Firman dan penanaman iman sejak dini supaya anak-anak dekat kepada nilai-nilai kerajaan Allah.[7]

4. Pernikahan adalah salah satu cara Allah yang paling Efektif untuk membuat kita serupa Yesus

    Nyatanya sebuah penelitian menunjukkan bahwa butuh waktu sembilan sampai empat belas tahun – setidaknya satu dekade, dan terkadang satu setengah dekade bagi dua individu untuk berhenti berpikir tentang diri sendiri sebagai individu dan mulai berpikir sebagai sebuah pasangan.[8] Dan inilah yang membuat kita di dalam pernikahan di bawah Roh Kudus untuk membuat kita semakin serupa dengan Kristus. Sehingga orang-orang yang kita kasihi semakin mengasihi kita dan menegur keegoisan kita.[9]

5. Pernikahan menyatakan Injil sama konsisten dan jelasnya, seperti relasi lainnya

    Nasihat Allah bagi pernikahan terkait dengan salib. Jalan menuju pernikahan yang paling memuaskan, indah, dan berkuasa adalah jalan ke dalam Kalvari. Alkitab berbicara dengan jelas bahwa perilaku dan ritme dari perjanjian pernikahan adalah iklan bagi Kasih Kristus yang mengampuni dan mengorbankan dan menebus orang-orang berdosa.[10]











Referensi :

Gary Thomas,  Sacred Search,  (Surabaya : Literatur Perkantas Jawa Timur,  2019),  130

Marshall  Segal,  Not Yet Married,  (Surabaya : Literatur Perkantas Jawa Timur,  2020),  145 -149

Tumpal Hutahaean,  Keluarga yang Berbuah bagi Kristus di Tengah Tantangan Zaman Pascamilenial,  (Surabaya : Momentum,  2019),  3, 71


----

[1] Marshall  Segal,  Not Yet Married,  (Surabaya : Literatur Perkantas Jawa Timur,  2020),  145

[2] Ibid.  145

[3] Tumpal Hutahaean,  Keluarga yang Berbuah bagi Kristus di Tengah Tantangan Zaman Pascamilenial,  (Surabaya : Momentum,  2019),  3

[4] Marshall Segal, op cit,  146

[5] Ibid, op cit,  146 - 147

[6] Ibid, op cit,  147

[7] Tumpal Hutahaean, op cit,  71

[8] Gary Thomas,  Sacred Search,  (Surabaya : Literatur Perkantas Jawa Timur,  2019),  130

[9] Marshall Segal, op cit,  148

[10] Ibid, op cit,  148 - 149

Load comments