Pengorbanan Kristus adalah satu-satunya sarana keselamatan. Di dalam hikmat-Nya yang tidak terbatas, Allah tidak merancang keselamatan lain apapun selain melalui darah yang dicurahkan oleh Anak-Nya. Setiap orang yang percaya di dalam Tuhan Yesus Kristus, Ia yang telah disalibkan, pasti akan diselamatkan. Yaitu berhubungan dengan keselamatan sisi ilahi dan yang kedua dari sisi kemanusiaan. [1]
![]() |
Ilustrasi Naik Bukit dan Siap Bermisi © Foto Oleh Free-Photos dari Pixabay / Hiking |
Kepentingan Bermisi
Harus ditekankan bahwa amanat penginjilan sendiri bermula dari Yesus Kristus sendiri kepada para rasul, yakni Mat. 28:16 - 20. Pengutus dari kita bermisi ialah Allah, dan gereja-gereja adalah alat-alat yang Ia berkenan untuk mempergunakan gereja-Nya di dalam penginjilan. Dan obyek dari penginjilan ini adalah seluruh bangsa yang belum mengenal Injil Keselamatan.[2]
Sangat penting bagi kita untuk memanggil mereka masuk ke dalam persekutuan Kristus. Panggilan Injil harus disampaikan kepada semua orang (Mat. 28:18 – 20). Alkitab sangat jelas mengajarkan bahwa Injil harus dikhotbahkan kepada semua orang. Setiap khotbah kita ialah kehendak Allah harus dinyatakan.[3]
Penebusan Terbatas dan Dorongan Penginjilan
Penebusan terbatas memiliki pengertian yang sangat erat dengan predestinasi. Karena manusia ada yang ditebus. Tetapi penebusan yang terbatas justru memberikan dorongan yang sangat lebih kepada manusia di dalam penginjilan. Bahwa ada kepastian yaitu manusia yang ditebus oleh Yesus akan datang dan percaya sungguh-sungguh kepada berita injil.[4]
Doktrin dari pemilihan dan penebusan terbatas tidak boleh menyebabkan kita tidak boleh menyebabkan kita tidak mengabarkan Injil dengan sepenuhnya atau bahkan tidak mau mengabarkannya sama sekali. Namun, yang sangat penting dan jelas bahwa Firman Allah membuatnya jelas bahwa Ia berkehendak memberikan keselamatan, yang harus ditawarkan kepada setiap orang, dan setiap orang yang mendengarkan harus dipanggil dan diundang untuk menerima keselamatan ini. [5]
Melalui darah Kristus, keselamatan diperoleh hanya bagi orang-orang pilihannya. Namun janganlah hanya memberikan injil kepada orang-orang pilihan saja. Melainkan juga darah yang memiliki nilai dan kuasa yang tidak terhingga ini harus diberitahukan kepada orang-orang lainnya.[6]
Referensi :
Antony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 87
Arie De Kuiper, Missiologia, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2011), 75 - 78
G J Baan, TULIP, (Surabaya: Momentum, 2009), 82 - 84
Millard J. Erickson, Christian Theology, (Grand Rapids: Baker Book House, 1992), 927
----
[1] G J Baan, TULIP, (Surabaya: Momentum, 2009), 82
[2] Arie De Kuiper, Missiologia, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2011), 75 - 78
[3] Antony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 87
[4] Millard J. Erickson, Christian Theology, (Grand Rapids: Baker Book House, 1992), 927
[5] G. J. Baan, op cit, 83
[6] Ibid, op cit, 84