Polikarpus adalah salah satu murid Yohanes yang kemudian menjadi uskup di Smirna, bagian utara Efesus yang menjadi martir pada 23 Februari 167.[1] Polikarpus merupakan seorang Martir yang juga merupakan tokoh penting di dalam perkembangan Gereja purba hingga sekarang. Polikarpus juga membawa pengaruh dalam perkembangan, terutama dalam hari raya. Hari raya yang dimaksud adalah, perayaan hari raya yang penting dalam Kekristenan.
![]() |
Polikarpus © Polikarpus dari Wikipedia |
Rasul Yohanes mengajarkan kepada Polikarpus akan hari raya Natal, Paskah, dan lainnya. Karena di dalam penderitaan Gereja, tidak boleh ada perayaan yang bisa diadakan. Akan tetapi berkat Polikarpus perayaan tersebut tetap terlestari. Kemudian, Polikarpus juga pernah berinteraksi dan memberikan sebuah apologia kepada kelompok Marcion akan kesesatan.[2]
Ketika Polikarpus berada di persidangan, perdebatan antara sang uskup dan gubernur Romawi berlanjut. Pada suatu saat, Polikarpus menghardik lawan bicaranya: "Jika kamu... berpura-pura tidak mengenal saya, dengarlah baik-baik: Saya adalah seorang Kristen. Jika Anda ingin mengetahui ajaran Kristen, luangkanlah satu hari khusus untuk mendengarkan saya."
Gubernur Romawi itu pun mengancam akan melemparkan dia ke binatang-binatang buas. "Panggil binatang-binatang itu!" seru Polikarpus. "Jika hal itu akan mengubah keadaan buruk menjadi baik, tetapi bukan keadaan yang lebih baik menjadi lebih buruk."
Ketika ia diancam akan dibakar, Polikarpus menjawab, "Apimu akan membakar hanya satu jam lamanya, kemudian akan padam, namun api penghakiman yang akan datang adalah abadi."
Akhirnya Polikarpus dinyatakan sebagai orang yang tidak akan menarik kembali pernyataan-pernyataannya. Rakyat Smirna pun berteriak: "Inilah guru dari Asia, bapa orang-orang Kristen, pemusnah dewa-dewa kita, yang mengajar orang-orang untuk tidak menyembah (dewa-dewa) dan mempersembahkan korban sembelihan."
Kisah ini tersebar ke jemaat-jemaat di seluruh kekaisaran. Gereja menyimpan laporan-laporan semacam itu dan mulai memperingati hari-hari kelahiran serta kematian para martir. Bahkan mereka juga mengumpulkan tulang-tulangnya serta peninggalan lainnya. Setiap tanggal 23 Februari, diperingati hari "kelahiran Polikarpus" masuk ke surga.
Dalam kurun waktu satu setengah abad berikutnya, ratusan martir menuju kematian mereka dengan setia, dan banyak di antara mereka maju dengan semangat. Ini didasarkan pada laporan saksi mata uskup Smirna itu.
Daftar Pustaka:
Dr. Edison R. L. Tinambunan, Sejarah Gereja I (Awal Sejarah Gereja), (Malang: Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana, 2016). 30.
Kenneth Curtis, J Stephen Lang, dan Randy Petersen: The 100 Most Important Events in Christian History, (Michigan: Barker Book House Company, 2001), 8.
----
[1] Dr.Edison R.L.Tinambunan, Sejarah Gereja I (Awal Sejarah Gereja), (Malang: Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana, 2016), 30.
[2] A. Kenneth Curtis, J Stephen Lang, dan Randy Petersen: The 100 Most Important Events in Christian History, (Michigan: Barker Book House Company, 2001), 8.