Senin, 07 Juni 2021

Renungan Tentang Cinta (Matius 22: 37 - 40)

Banyak pasangan hidup bermasalah ketika mereka berinteraksi dalam sebuah relationship. Misalnya relationship dengan pacar, keluarga, bahkan anak-anak mereka hingga orang-orang di sekitar mereka. Tapi apa kata Alkitab tentang Cinta ini?

pixabay.com


Latar Belakang Kitab 

Kitab Matius ini sendiri ditulis oleh Matius sang Rasul. Tema utama dalam kitab ini adalah Kristus adalah Raja Mesias. Pemerintahan Kristus yang Agung. 

Pertanyaannya, bagaimana kita harus mencintai pasangan hidup kita?

1. Dasari pada Kerajaan Allah (Tema Teologi) 

Tema besar dari Injil Sipnotik (Matius, Markus, dan Lukas) adalah kerajaan Allah. Kerajaan Allah adalah pemerintahan Allah, dimana pemerintahan Tertinggi hanya kepada Allah dan kita mengalami berkat-berkat dari pemerintahan Allah ini.[1] Oleh sebab itu, dasari kita kepada pencarian kita terhadap Kerajaan Allah. Sebab pernikahan untuk memantapkan Anda dengan bijak melalui Kerajaan Allah (Mat. 6:33).[2]

2. Saling Mengasihi antara Allah, Manusia, dan Diri Sendiri (Mat. 22:37 - 40) 

Kasih yang dimaksud di dalam ayat ini sendiri berasal dari kata Agape, yakni cinta kasih yang bersifat total dan tidak mementingkan diri sendiri. [3] Sehingga dalam hal ini kita perlu totalitas mengasihi Allah, manusia, dan diri sendiri.

3. Pasangan yang Sehat Mengatasi Masalah dengan Cepat

Hikmat adalah satu-satunya yang penting, sebab hikmat adalah kemampuan orang untuk penalaran dan mengaplikasikannya dengan bijak. Orang Berhikmat pasti bisa mengatasi permasalahan dengan cepat,[4] demikian juga pasangan yang sehat. Bisa mengatasi masalah dengan bijak dan cepat selesai. 

4. Perlu Memperbanyak Diri Membaca Buku Teologi Cinta 

Sangat disarankan bagi yang mau belajar mengenai kasih dan cinta perlu belajar mengenai percintaan jauh lebih dalam dan bijak. Dengan seperti buku Boundaries in Dating, The Sacred Search, dan Not Yet Married.






Pertanyaan untuk Direnungkan : 

  1. Sudahkah kalian sungguh-sungguh untuk mencintai orang yang anda cintai? Atau hanya sekedar cinta yang buta saja? 
  2. Apakah kamu berani memuliakan Tuhan di dalam Percintaan dan kasih terhadap sesamamu?





Referensi :

[1] George Eldon Ladd, The Gospel of The Kingdom, (Malang : Gandum Mas, 2013), 24-25

[2] Gary Thomas, The Sacred Search, (Surabaya : Literatur Perkantas Jawa Timur, 2019), 13

[3] Lorens Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2000), 21

[4] Charles F. Melchert, Ajaran Bijak, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2020), 6-7


Load comments