Kamis, 15 Juli 2021

3 Karakter Penting di dalam Alkitab

Alkitab adalah Firman Allah dan Alkitab adalah satu-satunya pendoman untuk mengarahkan kita ke dalam kemuliaan. Alkitab adalah Firman Allah karena seluruh bagiannya telah diwahyukan dan diinspirasikan oleh Allah. Gereja harus berpegang pada Alkitab adalah Firman Allah.

Alkitab
Alkitab adalah Firman Allah
© Foto oleh Pexels dari Pixabay / Alkitab

Hal ini berarti bahwa meskipun kitab-kitab ini dihasilkan melalui agen manusia, Allah telah 1) mengontrol sedemikian rupa kejadian atau terjadinya, dan 2) mengesahkan sedemikian mutlak akibatnya, bahwa Alkitab dalam setiap kalimat dan setiap kata, baik materi dan bentuknya (matter and form) adalah sungguh-sungguh Firman Allah yang disampaikan kepada kita.[1]


Inlifabel / Tidak Mungkin Salah

Pertama, kita dapat menyimpulkan bahwa Alkitab adalah infalibel atau tidak mungkin salah. Ini berarti segala sesuatu yang dinyatakan oleh Alkitab adalah benar. Otoritas Alkitab adalah tanpa cacat, tanpa cela, mutlak dan mencakup seluruhnya.[2] Alkitab tidak dapat dikontradiksikan, dilanggar, diabaikan, dan dilawan dengan cara apapun tanpa mendapatkan hukuman.[3] Kita bisa mengerti Alkitab Infalibel hanya bila kita telah membaca seluruh isi Alkitab serta memahami artinya barulah kita dapat menyatakan bahwa Alkitab tidak mungkin salah. [4]


Jelas / Perspicuity

Kedua, kita dapat menyimpulkan bahwa Alkitab itu jelas. Alkitab telah ditulis dengan cara sedemikian rupa sehingga orang awam pun dapat memahaminya sehingga setiap orang yang bisa membaca dan mengerti Alkitab.[5] Yang dimaksud adalah “bahwa dengan kepintaran / intelegensi yang biasa saja, setiap orang bisa mendapatkannya “hanya dari firman Allah hal-hal utama yang perlu diketahuinya.”.[6] Allah, melalui Roh Kudus-nya, dapat dan telah memimpin orang-orang awam untuk memahami hal-hal yang mereka perlukan agar dapat diselamatkan.[7]


Cukup / Kecukupan

Ketiga, kita dapat menyimpulkan bahwa Alkitab adalah cukup. (Kita tidak memerlukan sesuatu yang lain di luar Alkitab untuk dapat mengetahui apa yang perlu kita ketahui). Banyak agama palsu yang menyangkali hal ini. Namun, Allah menyatakan bahwa Alkitab - pada dirinya sendiri - adalah cukup (Why. 22:18-20). Manusia yang memiliki Alkitab – demikian kata Alkitab – “diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (2 Tim. 3 : 15-17).[8]



Sumber :

Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang: Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 127

G. I. Williamsom, Katekismus Singkat Westminster 1, (Surabaya: Momentum, 2017), 11 - 12

Cornelius van Til, Pengantar Theologi Sistematik, (Surabaya: Momentum, 2015), 260 - 261



----

[1] Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang: Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 127

[2] G. I. Williamsom, Katekismus Singkat Westminster 1, (Surabaya : Momentum, 2017), 11

[3] Ibid, 11

[4] Ibid, 11

[5] Ibid, 11

[6] Cornelius van Til, Pengantar Theologi Sistematik, (Surabaya : Momentum, 2015) 260-261

[7] G. I. Williamsom, Katekismus Singkat Westminster 1, (Surabaya : Momentum, 2017), 12

[8] Ibid, 12

Load comments