Minggu, 15 Agustus 2021

Kristen dan Kemerdekaan

Kemerdekaan adalah hal yang selalu didamba-dambakan oleh semua orang. Tidak ada seorangpun yang senang hidup dengan keadaan tertekan yang membuatnya tidak bebas. Sebagai orang Kristen, kita bersyukur atas kemerdekaan yang boleh kita nikmati sebagai warga negara Indonesia. Terlebih lagi, kita bersyukur karena kita telah dimerdekakan oleh Juruselamat kita dari kuasa dosa yakni kebinasaan kekal, oleh sebab itulah kita bersukacita atas anugerah kemerdekaan yang kita terima dari Tuhan.

Bendera Indonesia
Bendera Indonesia 
©Bendera Indonesia /  detik.com
 

Namun, banyak reaksi yang berbeda-beda dari kalangan Kristen. Ada yang hanya memusatkan kesalehan personal yang berakibat terabaikannya tanggung jawab sosial dimana ia hidup dan menetap, bahkan ada juga yang terlalu asik dengan kepentingan kebutuhan dan kepuasan pribadi tanpa memperhatikan serta berpartisipasi dalam kehidupan persekutuan dengan saudara seiman untuk membangun kedewasaan rohaninya.


Atau yang lebih parah lagi, karena seseorang mengira ia sudah dimerdekakan atau ditebus sehingga ia bisa lebih berkompromi terhadap dosa, ia menjadi pribadi yang tidak tahu diri dan menghina anugerah Allah. Orang-orang yang semacam ini tentu telah menghina salib Kristus oleh perbuatannya yang tidak mencerminkan bahwa ia adalah orang percaya (Galatia 5:13).


Tetapi justru karena kita telah dimerdekakan dari kuasa maut dan menjadi anak-anak Allah oleh Yesus Kristus, kita dipanggil untuk menjadi saksi bagi-Nya di dunia ini. Dimerdekakan untuk memerdekakan, itulah amanat agung yang Kristus ingin kita lakukan, sebagai orang-orang yang telah dimerdekakan, dibenarkan dan dikuduskan untuk melayani Dia dengan segala kebebasan dan sukacita.


Menjadi Kristen bukan berarti menjadi orang yang sembunyi dari dunia dan sembunyi dalam kamar, tidak pergi keluar. Menjadi Kristen juga bukan berarti menjadi terlalu asik dengan keduniawian yang mengakibatkan kita lupa akan status kita sebagai warga Kerajaan Allah.


“Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:14-16)


Pertanyaannya, apakah kita bersyukur atas anugerah Tuhan bagi bangsa Indonesia? Apakah kita sudah bersyukur telah dimerdekakan oleh-Nya dari segala dosa kita?

Load comments