Persatuan mistis dengan Kristus adalah bagian yang sangat penting dalam rencana keselamatan manusia. Sebab jika manusia tidak berada pada kesatuan dalam Kristus. Maka manusia tetap akan berada di dalam keberdosaan mereka dan akhirnya mereka tidak mempunyai kehidupan yang kekal bersama Kristus. Oleh sebab itu, persatuan mistis dalam Kristus sangat penting bagi orang-orang percaya.
Ilustrasi Implikasi persatuan dalam Kristus semakin bertekun © Foto oleh Free-Photos dari Pixabay / Berdoa |
Setidaknya kita telah memahami pengertian sederhana mengenai Persatuan Mistis dalam Kristus. Setidaknya disini kita akan membahas mengenai dasar-dasar dari persatuan dalam Kristus ini sendiri. Apakah itu?
Dasar dari Persatuan Mistis dalam Kristus
Kesatuan ini sendiri memiliki dasarnya di dalam karya penebusan Kristus. Karena Allah Bapa telah memberikan kepada Anak-Nya suatu umat yang harus ditebus dari dosa, Kristus datang ke dunia untuk menyelesaikan karya penebusan ini untuk Umat-Nya. Maka kita tidak boleh memikirkan karya Penebusan Kristus secara terpisah dari kesatuan antara Kristus dan umat-Nya yang telah direncanakan dan ditetapkan sejak kekekalan.[1]
Di dalam Yohanes 10, Yesus sendiri memberitahukan kepada kita bahwa Dia datang ke dunia untuk membebaskan suatu umat tertentu. Bahkan dalam ayat Yohanes 10: 11 “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.” Dan ini berkaitan dengan Efesus 1:4.[2] Bahkan dalam Yohanes 10 ini sendiri kita bisa temukan dalam ayat 26, 27, dan 28.
Dimana karya penebusan Kristus cukup bagi semua, walaupun hanya efisien bagi kaum pilihan Allah. Tetapi kenyataannya tetap, yaitu bahwa karya penebusan yang dikerjakan Kristus sewaktu Dia ada di dunia dilakukan hanya untuk sekelompok tertentu – untuk jemaat atau untuk kepunyaan umatnya sendiri.[3]
Akar-Akar Kesatuan Dengan Kristus
Kesatuan dengan Kristus memiliki akar-akarnya di dalam pilihan Ilahi, Ayat yang muncul tersendiri berada dalam Efesus 1:3-4 :
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.[4]
Dan dalam hal ini, membawa kita kepada pemikiran mengenai kesatuan dengan Kristus haruslah dimulai dengan keputusan anugerah Allah, yang dibuat-Nya sebelum penciptaan dunia, yang menyelamatkan umat-Nya di dalam Kristus. Allah telah memberkati kita, demikian Paulus memulai dengan semua berkat rohani di dalam Kristus, bukan berdasarkan kelayakan kita, melainkan karena (kathos) Allah telah memilih kita di dalam-Nya (Kristus) sebelum penciptaan dunia.[5]
Allah telah memilih kita “untuk menjadi kudus dan tidak bercela dihadapan-Nya”, Kata-kata ini sendiri menghilangkan semua alasan kita untuk memegahkan diri. Seperti yang dikatakan Calvin. “Jika Dia[Allah] memilih kita agar kita menjadi kudus, maka Dia tidak memilih kita karena Dia terlebih dahulu telah melihat bahwa kita akan demikian.”[6]
Dan Fakta bahwa kita telah dipilih di dalam Kristus sejak kekekalan merupakan dasar dari keseluruhan soteriologi Kristus. Hanya karena kesatuan kita dengan Kristus telah ditetapkan sebelum penciptaan inilah semua berkat-berkat keselamatan kemudian datang kepada kita. Disini, sejak awal mula perbuatan baik manusia sudah dikesampingkan. Biarlah semua pujian hanya bagi Allah saja![7]
Daftar Pustaka :
Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 72 - 75
-----
[1] Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 73
[2] Ibid, 74
[3] Ibid, 75
[4] Ibid, 72
[5] Ibid, 72
[6] Ibid 72
[7] Ibid, 72