Calvin berulang kali mengemukakan pendapat bahwa orang berdosa tidak memiliki bagian dalam karya keselamatan Kristus, kecuali bila ia berada dalam persatuan mistis dengan Kristus, dan dengan mengemukakan hal ini, Calvin menekankan satu kebenaran yang sangat penting. Sebagaimana Adam adalah kepala perwakilan dari seluruh umat manusia yang lama, maka Kristus adalah kepala perwakilan dari manusia yang baru. Semua berkat perjanjian anugerah mengalir dari Dia yang adalah Pengantara dari perjanjian itu.[1]
Orang Kristen Siap Memikul salib dalam kesatuan dalam Kristus © Foto Oleh Gerd Altmann dari Pixabay / Salib |
John Murray pernah menulis bahwa, “Kesatuan dengan Kristus sungguh-sungguh merupakan kebenaran sentral dari seluruh doktrin keselamatan ... Ia bukan sekedar suatu fase penerapan penebusan; tetapi mendasari dari segala aspek penebusan ...” Bahkan kata Lewis Smedes, Kesatuan Kristus adalah “pusat sekaligus sirkumferensia (keliling) dari eksistensi manusia yang otentik.” – yaitu eksistensi Kristen yang otentik.[2]
Pengertian Kesatuan Mistis / Persatuan dalam Kristus
Persatuan ini dapat didefinisikan sebagai persatuan yang intim, penting dan bersifat rohani antara Kristus dan umat-Nya dengan pengertian bahwa Ia adalah sumber dari hidup dan kekuatan mereka, sebagai sumber dari hidup yang diberkati dan diselamatkan. Bahwa persatuan ini adalah satu persatuan yang penuh berkat dapat dengan jelas dengan penggambaran yang dipakai Alkitab.[3]Berikut beberapa penggambaran dalam Alkitab mengenai persatuan itu penting seperti :
- Pokok anggur dan rantingnya (Yoh. 15 :5);
- Seperti dasar bangunan dan bangunan (1 Pet. 2 : 4 ,5);
- Seperti suami dan isteri (Ef. 5:23 – 32);
- Seperti kepala dan anggota-anggota tubuh, (Ef. 4:15 , 16).[4]
berada di dalam Kristus
Akan tetapi penggambaran ini masih belum sempurna menggambarkan apa yang menjadi kenyataan dan persatuan ini melebihi kemampuan manusia. Bahkan persatuan Kristus yang mistis ini melampaui pengertian manusia.[5]
Persatuan Mistis dalam Perjanjian Baru
Perjanjian Baru sendiri mendeskripsikan persatuan mistis ini ke dalam kebenaran yang luar biasa. Bahwa kita dapat menjadi satu dengan Kristus dengan dua cara. Sejumlah penulis Perjanjian Baru mengajarkan bahwa sebagai orang-orang percaya, kita berada di dalam Kristus. (2 Kor. 5:17, Yoh. 15:4-5, 7; 1 Kor. 15:22; 2 Kor. 12 :2; Gal. 3:28; Ef. 1:4; 2:10; Flp. 3:9; 1 Tes. 4:16; dan 1 Yoh. 4:13). Tetapi di lain kesempatan, Penulis Perjanjian baru memberitahukan kepada kita bahwa Kristus berada di dalam kita (Gal. 2:19, 20; Kol 1 : 27; Rom. 8:10; 2 Kor. 13:5; dan Ef. 3:17).[6]
Sekurang-kurangnya terdapat tiga ayat, semuanya ditulis oleh Yohanes. Bahkan dimana konsep ini (bahwa kita di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita) digabungkan : Yoh. 6:56; 15:4, dan 1 Yoh. 4:13. Bahkan dengan kata-kata ini, kedua pemikiran ini tampaknya dapat dipakai saling menggantikan. Ketika kita berada di dalam Kristus, Kristus juga ada di dalam kita. Hidup kita di dalam-Nya dan hidup-Nya di dalam kita adalha sama terpisahkannya sebagaimana ibu jari dengna jari-jari lainnya.[7]
Daftar Pustaka :
Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 67 - 71
Louis Berkhof, Teologi Sistematika 4 : Doktrin Keselamatan, (Surabaya: Momentum, 2010), 77, 82 - 83
----
[1] Louis Berkhof, Teologi Sistematika 4 : Doktrin Keselamatan, (Surabaya: Momentum, 2010), 77
[2] Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 67
[3] Louis Berkhof, op cit, 82 - 83
[4] Louis Berkhof, op cit, 83
[5] Louis Berkhof, op cit, 83
[6] Anthony A. Hoekema, op cit, 70
[7] Anthony A. Hoekema, op cit, 70 - 71