Senin, 28 Februari 2022

Ajaran Alkitabiah Mengenai Kerusakan Manusia

Seperti yang telah dikatakan bahwa doktrin manusia yang dipegang seseorang akan menentukan doktrin keselamatan yang dipercayainya. Dan dalam doktrin regenerasi / kelahiran baru. Bahkan karena pemahaman kita mengenai regenerasi terkait erat dengan doktrin kelahiran baru.

Kejatuhan Manusia
Kejatuhan Manusia
© Jeff Jacobs / Pixabay / Ketajuhan

 

Konsep Antropologi Tiap Teolog

Pandangan Pelagian : Kondisi natural manusia saat ini netral dalam hal moral dan rohani, sehingga mereka dapat melakukan yang benar dan atau yang jahat sesuai kehendak manusia, maka anda bahkan tidak merasakan perlunya regenerasi dan panggilan efektif.[1]


Pandangan Semi-Pelagian : Anda percaya bahwa kondisi natural kita berada dalam keadaan sakit rohani dan moral, namun masih memiliki kemampuan untuk memberikan respons yang benar kepada panggilan Injil, maka anda tidak akan memerlukan panggilan efektif.[2]


Pandangan Arminian : Anda percaya bahwa walaupun telah berada dalam kerusakan, baik sebagian atau total, namun Allah telah memberikan kepada semua orang anugerah yang memadai untuk memampukan setiap orang yang mendengarkan  panggilan injil untuk menerimanya dengan bekerja sama dengan Anugerah Allah ini, maka anda tidak perlu merasa mendapatkan panggilan efektif.[3]


Pandangan Reformed : Anda percaya bahwa kita semua secara natur mati di dalam dosa sehingga tidak mampu untuk memberikan respons yang benar kepada panggilan Injil jika Allah di dalam anugerahnya yang berdaulat tidak mengubah hati kita sehingga  menjadi hidup secara rohani, maka Anda akan menyadari bahwa kita sungguh-sungguh membutuhkan panggilan efektif dari Allah.[4]


Sehingga dari empat pandangan ini, kita bisa melihat pandangan yang keempat yang menjadi dasar kita untuk memahami Panggilan efektif dan regenerasi / kelahiran baru.


Kerusakan Manusia

Seperti apa yang diungkapkan dalam Pengakuan Iman Westminster VI, 3, 4:

3. Karena mereka adalah nenek moyang dari seluruh umat manusia, maka kesalahan dari dosa ini diberlakukan; dan kematian yang sama di dalam dosa dan natur yang rusak diturunkan kepada semua keturunan mereka melalui cara regenerasi yang lazim.

4. Dari kerusakan awal ini, yang menyebabkan kita benar-benar menjadi tidak sehat, tidak berkemampuan, dan yang menyebabkan kita menentang segala yang baik, dan selalu cenderung untuk melakukan hal yang jahat, timbullah semua pelanggaran-pelanggaran aktual.[5]


Setidaknya fakta-fakta yang penting harus kita pahami : (1) Adam telah berdosa dan jatuh, menjadi rusak total, (2) di dalam Adam kita berdoa dan jatuh dan menjadi rusak total, (3) karena itu kita dilahirkan di dalam dosa (Mzm. 51:7) dan berdosa sejak usia dini (Kej. 8:21), dan (4) karena itu, mau berkuasa atas kita semua (Rm. 5;12). Dengan kata lain, jika kita bertanya mengapa maut berkuasa atas kita, kita akan menjawab, “Karena semua telah berdosa, bahkan bayi yang mati segera setelah kelahirannya.” Jika kita kemudian bertanya bagaimana kita semua berdosa, jawabannya adalah : “Oleh satu orang.” Dosa Adam adalah dosa kita. Karena itulah kita semua mendapatkan bagian di dalam penghukuman bersama Adam.[6]


Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa manusia memang telah mengalami kerusakan total atau keseluruhan. Seperti apa yang diungkapkan dalam Yeremia 17:9, “Betapa liciknya hati, lebih licik daripada segala sesuatu, hatinya sudah membatu, siapakah yang dapat mengetahuinya?” Dan perjanjian Baru juga mengajarkan hal ini, seperti di dalam Roma 7:18, Paulus mendeskripsikan kondisinya yang belum diregenerasikan “Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.” Di pasal berikutnya sangat jelas : “Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah (Rm. 8:7 – 8).[7]


Sehingga disini sangat jelas bahwa kerusakan Total adalah ajaran Alkitabiah. Dimana kerusakan menyeluruh merupakan kondisi natur kita, maka jelas bahwa kita tidak dapat memberikan kehidupan rohani bagi diri kita sendiri atau membantu di dalam memberikan kehidupan rohani bagi kita sendiri, sama seperti mayat yang tidak memberikan kehidupan biologi bagi dirinya sendiri.[8]


Sumber Referensi :

Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 118

G. I. Williamson, Pengakuan Iman Westminster, (Surabaya : Momentum, 2017), 86


-----

[1] Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 118

[2] Ibid, 118

[3] Ibid, 118

[4] Ibid, 118

[5] G. I. Williamson, Pengakuan Iman Westminster, (Surabaya : Momentum, 2017), 86

[6] Ibid, 86

[7] Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 123 - 124

[8] Ibid, 124

Load comments