Rabu, 30 Maret 2022

Pentingnya Pertobatan Dalam Kekristenan

Ketika kita membaca Alkitab, setidaknya kita membaca Injil Matius. Terdapat dua orang yang menunjukkan pertobatan dengan penyesalan mereka terhadap dosa-dosa mereka. Pertama Petrus dengan sikap yang memalukan telah menyangkal Tuhannya. Setelah itu “ia pergi keluar dan menangis dengan sedihnya.” (Mat. 26:75). Setelah Kemudian Yesus memulihkan posisi Petrus sebagai murid, dan memerintahkan dia untuk menggembalakan domba-domba-Nya (Yoh. 21;15-17).[1]

Gereja
Ilustrasi salah satu Gereja
© Gambar oleh myeongae lim dari Pixabay / Gereja
  

Orang Kedua ialah Yesus yang mengkhianati Gurunya, demi 30 keping uang perak. Ketika dia melihat Yesus dijatuhi hukuman, Yesus “mempertobatkan dirinya sendiri” (Terj. Dari versi KJB), dan berkata bahwa “aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.” (Mat. 27:3). Setelah melemparkan uang perak didapatkan dari dalam Bait Suci, Yudas pergi dan menggantungkan dirinya.[2]


Terdapat perbedaan diantara keduanya. Petrus membawa kepada pengampunan dan pemulihan adalah pertobatan yang sejati. Tetapi tidak terjadi pada Yudas. Meskipun Yudas menyadari bahwa dia telah melakukan hal yang salah, tetapi tidak terbukti bahwa dia mengakui dosa-dosanya kepada Yesus dan tidak memohon pengampunan kepada-Nya. Kata diterjemahkan “mempertobatkan dirinya sendiri”. Bahkan di dalam bahasa Yunani yakni metamelomai. Yang secara harfiah berarti “peduli setelah itu.”; NIV menerjemahkan sebagai “dia dikuasai oleh penyesalan.”.[3] Oleh sebab itu, dalam hal ini, kita akan membahas mengenai arti penting pertobatan yang ada. Dan dalam bagian ini kita akan mempelajari pentingnya pertobatan yang ada di dalam Alkitab, khususnya di dalam kehidupan orang-orang percaya.

 

Pentingnya Pertobatan

Seorang teolog bernama William D. Chamberlain, berjudul The Meaning of Repentance  sebagai berikut :

Fakta penting bagi tujuan kita adalah bahwa pesan pertama dan terakhir yang digoreskan di dalam Perjanjian Baru adalah pertobatan; Ini merupakan pesan yang paling universal di dalam Perjanjian Baru, bahkan lebih universal daripada hal Kebangkitan. Adalah sangat bernilai untuk melihat di dalam terang fakta ini bahwa kepercayaan akan kebangkitan untuk melihat di dalam terang fakta ini bahwa kepercayaan akan kebangkitan inilah yang memungkinkan penyampaian khotbah. Pertobatan memberikan tujuan bagi khotbah Kristen.[4]

 

Seorang John Calvin sendiri mengungkapkan arti penting dari Pertobatan adalah :

Pertobatan ... adalah penyerahan yang sejati dari hidup kita kepada Allah, suatu penyerahan yang muncul dari takut yang murni dan tulus akan Dia; dan pertobatan terdiri dari kematian daging dan manusia lama kita serta hidup yang merupakan karya Roh.[5]

 

Sehingga dalam artian ini sendiri, kita bisa pahami bahwa pertobatan adalah sesuatu yang sangat penting. Mengapa pertobatan itu penting? Karena pertobatan adalah untuk membuat orang berbalik daripada daging dan manusia lama untuk hidup di dalam karya Roh Kudus.


Arti penting pertobatan sangat jelas diungkapkan di dalam Alkitab. Alkitab sangat jelas berisi panggilan untuk bertobat, supaya manusia dapat menikmati berkat Tuhan, misalnya Yeh. 33:11; Yes. 55:7. Dan hal lain yang mengandung pertobatan Bahkan ayat yang paling dekat adalah  Matius 18:3 disitu sangat jelas bahwa “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.”[6] Disini kita bisa melihat ayat-ayat ini menekankan pentingnya pertobatan untuk menerima pertobatan. Di dalam pertobatan sendiri sangat perlu bagi semua orang dewasa dalam arti bahwa elemen pertobatan itu, yaitu pengakuan dosa dan iman harus ada di dalam hidup mereka.  Sehingga penting untuk mereka mengalami namanya pertobatan.

Salah satu contoh adalah pelayanan Yesus dalam berkhotbah mengenai pertobatan (Mat. 3:2; 4:17). Bahkan di dalam Lukas 24:46-47). Paulus untuk membawa orang ke dalam pertobatan. Seperti apa yang diucapkan Paulus kepada orang-orang Athena di dalam Kisah Para Rasul 17:29 – 30. Bahkan di dalam Roam 2:4. Selanjutnya Tuhan juga berbicara kepada Jemaat di Laodikia untuk mendesak mereka Bertobat (Why. 3;19). Sehingga ditutup dengan Petrus mengatakan bahwa mengapa Kristus belum kembali ke dunia karena Dia ingin semua orang di segala tempat bertobat dan diselamatkan. (2 Ptr. 3:9).[7]

 

Kesimpulan

Sehingga akhirnya terpenting dalam apa yang diungkapkan dalam Katekismus Singkat Westminster Pertanyaan 87 mengenai pertobatan yang sejati :

Pertanyaan 87 : Apakah yang dimaksud dengan pertobatan yang memimpin kepada hidup?

Jawaban : Pertobatan yang memimpin kepada hidup adalah anugerah yang menyelamatkan(Kis. 11:18), yang dengannya seorang berdosa, oleh suatu kesadaran sejati akan dosanya, dan pemahaman akan belas kasihan Allah di dalam Kristus, (Kis. 2: 37 – 38) dengan kesedihan dan kebencian yang sungguh-sungguh terhadap dosa, berpaling dari dosa kepada Allah, (Yeh. 36:31) dengan ketepatan hati, serta usaha yang sungguh-sungguh untuk mencapai ketaatan yang baru.(2 Kor. 7:11).[8]

Disini kita diteguhkan akan pentingnya pertobatan di dalam kehidupan orang-orang percaya.

 

Sumber Referensi :

Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 159 – 160-161

Sinclair B. Ferguson, Kehidupan Kristen, (Surabaya : Momentum, 2007), 93

Louis Berkhof, Teologi Sistematika 4 : Doktrin Keselamatan, (Surabaya : Momentum, 2010), 174

G. I. Williamson,  Katekismus Singkat Westminster 1,  (Surabaya; Momentum, 2021),  199

 


-----

[1] Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 159

[2] Ibid, 159

[3] Ibid, 159 - 160

[4] Ibid, 160

[5] Sinclair B. Ferguson, Kehidupan Kristen, (Surabaya : Momentum, 2007), 93

[6] Louis Berkhof, Teologi Sistematika 4 : Doktrin Keselamatan, (Surabaya : Momentum, 2010), 174

[7] Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 160 - 161

[8] G. I. Williamson,  Katekismus Singkat Westminster 1,  (Surabaya; Momentum, 2021),  199

Load comments