Selasa, 31 Mei 2022

Pentingnya Iman yang Sejati dan Menyelamatkan

Iman adalah bagian terpenting di dalam doktrin kekristenan. Ketika kita mempelajari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kita melihat bahwa iman memainkan peran penting dan sentral di dalam kehidupan umat Allah yang hidup di bawah Kovenan Lama. Bahkan dalam Ibrani 11 mendaftarkan banyak pahlawan besar dari dispensi yang lama menekankan kualitas iman mereka sebagai contoh dalam kehidupan kita. [1]  Oleh sebab itu, disini kita akan mendalami mengenai Iman yang sejati sekaligus menyelamatkan

Berdoa
Ilustrasi orang Berdoa
© Gambar oleh reenablack dari Pixabay / Doa
  

Iman yang sejati adalah Iman yang Menyelamatkan

Iman yang sejati ini sendiri dapat diungkapkan sebagai iman yang soteriologis. Iman yang menyelamatkan juga dapat didefinisikan sebagai suatu respons terhadap panggilan Allah melalui penerimaan akan Kristus dengan keseluruhan pribadi- yaitu dengan keyakinan pasti akan kebenaran Injil dan penyerahan yang penuh keyakinan kepada Allah didalam Kristus bagi keselamatan kita, serta disertai dengan komitmen sejati kepada Kristus dan untuk melayani-Nya. [2] Iman yang sejati ini sendiri adlaah iman yang menyelamatkan dan iman yang seperti ini memiliki keterkaitan dengan keselamatan orang berdosa dari kematian rohani kepada hidup yang rohani. Bahkan Alkitab secara tegas menyatakan bahwa keselamatan manusia hanya dapat diterima melalui iman. Iman yang soteriologis dan menyelamatkan ini sendiri adalah mempercayakan diri sepenuhnya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi.


Dasar dan Objek dari Iman

Dasar Iman. Dasar langsung dari iman adalah kemurahan Tuhan dan kesetiaan-Nya. Dalam kaitannya janji dalam Injil. Ketika kita tidak memiliki pengertian yang benar tentang Firman Allah, maka kita tidak memiliki dasar yang langsung dari iman kita. Sarana yang kita pakai untuk mengenal iman yang benar adalah Alkitab adalah Firman Allah yang benar adalah kesaksian dari Roh Kudus. Dasar ini sangat benar karena banyak dasar iman yang salah. Tetapi Dasar iman kita adalah dari Firman Allah ini dan Kesaksian Roh Kudus dalam kehidupan kita.[3]


Objek Iman. (1) Fide generalis, yang dimaksudkan adalah iman yang menyelamatkan dalam pengertian yang lebih umum. Objeknya adalah seluruh wahyu ilahi yang ada di dalam Firman Allah. Segala sesuatu yang eksplisit dalam Alkitab. (2) Fide Spesialis, maksud dari ini adalah iman yang menyelamatkan dalam pengertian yang lebih sempit. Kendatipun benar bahwa iman yang menyelamatkan kepada Alkitab adalah Firman Allah. Maka iman ini membawa seseorang untuk mempercayai doktrin-doktrin yang berkenaan dengan Kristus dan karya-Nya, dan janji-janji khusus yang dibuat di dalam Dia bagi orang berdosa, dan orang berdosa harus menerima dan ia harus meletakkan kepercayaannya dalam iman kepada Kristus.[4]


Penyebab dari Iman Menyelamatkan.

Penyebab dari iman yang menyelamatkan dan sejati adalah Roh Kudus dan firman Allah. Roh Kudus melahirbarukan dan menjadikan panggilan firman efektif di dalam hati orang-orang berdosa, kemudian firman itu menimbulkan iman kepada orang-orang tersebut (Rm. 10:17).[5]


Pentingnya Iman yang Menyelamatkan

Menegaskan pentingnya iman yang penting dalam proses keselamatan bukanlah suatu hal yang berlebihan. Bahkan hampir setiap di dalam Perjanjian baru (pistis dan Pisteueon), muncul sebanyak 240 kali. Iman merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam konversi, dan bersamaan dengan pertobatan, keduanya merupakan keharusan yang ada di dalam keselamatan. [6] Bahkan tanpa iman pun, mustahil orang dapat berkenan kepada Allah (Ibr. 11:6). Bahkan Iman adalah sarana yang dengannya kita diselamatkan (Rm. 10:9).


Sumber Referensi :

Anthony A. Hoekema,  Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 176, 186

Louis Berkhof, Teologi Sistematika 4 : Doktrin Keselamatan, (Surabaya : Momentum, 2010),  207 - 209

Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang : Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 716

Sinclair B. Ferguson, Kehidupan Kristen, (Surabaya : Momentum, 2007), 82



----

[1] Sinclair B. Ferguson, Kehidupan Kristen, (Surabaya : Momentum, 2007), 82

[2] Anthony A. Hoekema,  Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 186

[3] Louis Berkhof, Teologi Sistematika 4 : Doktrin Keselamatan, (Surabaya : Momentum, 2010),  208 -209

[4] Ibid, 207 - 208

[5] Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang : Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 716

[6] Anthony A. Hoekema,  Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 176

Load comments