Rabu, 25 November 2020

Hubungan antara Roh Kudus dengan Allah Bapa dan Allah Anak

   Jika Anak diperanakan secara kekal oleh Bapa, maka Roh Kudus keluar secara kekal dari Bapa dan Anak. Biasanya ini disebut dengan eternal procession, yaitu “penghembusan,” yang dalam bahasa inggris disebut spiration atau outbreathing.[1] Herman Bavinck menulis dalam bukunya bahwa Roh Kudus keluar dari Allah Bapa dan Anak. Dikatakan bahwa Roh yang diberikan oleh Allah atau Kristus (Bil. 11:29; Neh. 9:20; Yes 42:1; Yeh 36:27; Yoh 3:34; 1 Yoh 3:24; 4:13), dikirim atau diutus (Maz. 104:30; Yoh. 14:26; 15:26; 16:7; Gal. 4:6; Why. 5:6), dicurahkan (Yes. 32:15; 44:3; Yoel 2:28-29; Zak. 12:10; Kis. 2:17-18), turun dari Allah (Mat. 3:16), ditaruh di tengah-tengah Israel (Yes. 63:11; Hag. 2:5), atau ditaruh atas seseorang (Mat. 12:18), atau dihembuskan kepada orang-orang (Yoh. 20:22), dan seterusnya.[2]

   Charles Hodge menulis bagaimana relasi/hubungan antara Roh Kudus dengan kedua Pribadi Ilahi lainnya secara sederhana dalam 4 alasan, antara lain:

  1.  Roh Kudus memiliki substansi yang sama dan setara dalam Keilahian dan kemuliaan.
  2. Ia berada di dalam Bapa dan Anak, sehubungan dengan cara hidup dan operasi-Nya, sebagaimana Ia dikatakan oleh Bapa dan Anak; Dia diutus oleh Bapa dan Anak, serta Bapa dan Anak berkarya melalui Dia.
  3. Dia memiliki hubungan yang sama dengan Bapa seperti dengan Anak; sebagaimana Dia dikatakan sebagai salah satu dari yang lain, dan Dia dicurahkan oleh Anak dan Bapa.
  4. Hubungan kekal-Nya dengan Pribadi-pribadi lain dalam Tritunggal ditunjukkan oleh sabda Roh, dengan dikatakan bahwa Dia adalah ἐκ τοῖ θεοῦ, (ad extra) keluar dari Allah, yaitu Tuhan sang Sumber dari mana Roh membimbing umat tebusan Allah.[3]

   Dengan indah Bavinck membahas mengenai relasi Roh Kudus dengan Bapa dan Anak. Sebagaimana Kristus dihubungkan kepada Bapa, maka Roh Kudus dihubungkan kepada Kristus. Sama seperti Kristus tidak melakukan apa-apa dan tidak mengatakan mengenai diri-Nya sendiri, namun menerima segala sesuatu dari Bapa (Yoh. 5:26; 16:15). Maka demikian juga Roh Kudus menerima segala sesuatu dari Kristus (Yoh. 16:13-14). Anak menyaksikan dan mempermuliakan Bapa (Yoh. 1:18; 17:4, 6), demikianlah juga Roh Kudus yang menyaksikan dan mempermuliakan Anak (Yoh. 15:26; 16:14). Sebagaimanapun seseorang tidak dapat datang kepada Bapa tanpa Anak (Mat. 11:27; Yoh. 14:6), demikian tak seorangpun dapat datang kepada Tuhan Yesus tanpa Roh Kudus (1 Kor 12:3). [4]

 



Referensi :

[1] Muriwali Yanto Matalu,  2017,  Dogmatika Kristen,  Malang : GKKR,  Hlm. 577

[2] Herman Bavinck, 2011, Reformed Dogmatics Abdridged in One Volume,  Grand Rapids, Michigan : Baker Academic,  Hlm. 222. Dapat dipelajari lebih lanjut dalam Reformed Dogmatics volume 2 : God and Creation karya Herman Bavinck. 

[3] Charles Hodge,   2005,  Systematic Theology - Volume I, Grand Rapids, Michigan : Christian Classics Ethereal Library,   Hlm. 396

[4] Herman Bavinck,  2004,  Reformed Dogmatics Vol.2 : God and Creation,  Grand Rapids, Michigan : Baker Academic,  Hlm. 360-361




Load comments