Kita melihat bahwa dalam persatuan dengan Kristus, semua yang adalah milik-Nya adalah milik kita melalui iman. Persembahan diri-Nya menjadi milik kita untuk membawakan pengampunan bagi dosa kita; hidup ketaatan-Nya menjadi milik kita untuk memberi kita status yang baru sebagai anak-anak Allah.[1]
![]() |
Kristus Menebus Umatnya © Ilustrasi oleh Jeff Jacobs dari Pixabay / Salib |
Persatuan mistis dengan Kristus juga memastikan bahwa orang percaya akan memiliki kuasa yang mengubah hidupnya yang berasal dari Kristus, bukan saja jiwanya tetapi juga tubuhnya. Jiwanya sedikit demi sedikit diperbarui dalam rupa Kristus, sebagaimana dikemukakan oleh Paulus “dari kemuliaan, menuju kepada kemuliaan, sebagaimana Roh dari Tuhan.” 2 Kor. 3 : 18.[2]
Doktrin kesatuan dengan Kristus akan membantu kita untuk menjaga kedua sisi ini, yakni aspek legal dan aspek vital. Doktrin kesatuan dengan Kristus akan membantu kita untuk menjaga kedua sisi ini di dalam keseimbangan yang sewajarnya. Kristus datang ke dunia bukan hanya untuk membayar harga bagi keselamatan kita, seperti orang membayar tagihan yang sudah jatuh tempo, tetapi juga membawa kita ke dalam dan menjaga kita untuk selalu berada di dalam kesatuan dengan diri-Nya.[3]
Harganya Persatuan Mistis Kristus
Implikasi dari hal ini bercakupan sangat luas. Persatuan dengan Kristus melibatkan ambil bagian di dalam dan dengan Kristus, dan itu mengimplikasikan komitmen kepada-Nya secara prinsip sebagai Tuhan yang disalibkan dan bangkit. Selama pelayanan Kristus sendiri, harga ini merupakan penekanan sentral dalam khotbah-Nya. Jika seseorang mau menjadi murid-Nya, orang tersebut harus memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Dia (Mat. 16:24; Mrk. 8:34; Luk. 9:23).[4]
Dengan kata lain, hak istimewa dari dipersatukan kepada Kristus yang bangkit dan naik ke sorga, yang mencurahkan atas kita berlipat-lipat berkat rohani yang kita nikmati, memiliki satu syarat. Persatuan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari menjadi milik Kristus yang disalibkan, dan berbagian dalam kematian di mana kita harus mati bersama-Nya terhadap diri dan dunia.[5]
Buahnya Persatuan Mistis Kristus
Setidaknya di dalam buahnya persatuan mistis Kristus. Melalui persekutuan dengan Kristus di dalam kematiannya, datanglah persatuan dengan-Nya dalam kebangkitan-Nya dan keberbagian di dalam kemenangan-Nya. Kuasa yang membangkitkan Dia dari antara orang mati adalah kuasa yang bekerja di dalam kita. (Ef. 1:18-21).[6] Sehingga di dalam buah ini sendiri sangat penting karena kepentingan persatuan Mistis Kristus sungguh luar biasa untuk orang-orang Kristen. Setidaknya kita akan mengalami berbagai variasi dalam persatuan dengan Kristus :
- Pengetahuan akan Persatuan Kita dengan Kristus memberi kita martabat yang tinggi. Perlu kita jelaskan terlebih penting, yakni saya dipersatukan dengan Kristus, ahli waris bersama atas kekayaan-Nya, dan seorang anak Allah.[7]
- Pengetahuan akan persatuan kita dengan Kristus juga memberi kita keyakinan dalam doa. Ketika Yesus mulai menjelaskan secara terperinci kedekatan persatuan ini, Dia juga mulai mengenalkan murid-murid kepada inti doa yang benar. Sebagaimana Kristus tinggal di dalam kita dan kita di dalam Dia, sebagaimana perkataan-Nya diam di dalam kita, dan kita berdoa dalam nama-Nya, Allah mendengarkan doa kita. (Yoh. 15:4 - 7).[8]
- Pengetahuan akan persatuan kita dengan Kristus melindungi kita dalam pencobaan. Ketika kita menyadari siapa kita, yaitu anak-anak Allah, lelaki dan perempuan yang dipersatukan kepada Kristus, kita memiliki salah satu senjata terkuat untuk berperang melawan pencobaan-pencobaan dan godaan-godaan dunia dan daging.[9]
Daftar Pustaka :
Antony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 85 - 86
Louis Berkhof, Teologi Sistematika 4 : Doktrin Keselamatan, (Surabaya : Momentum, 2010), 89 - 90
Sinclair B. Ferguson, Kehidupan Kristen, (Surabaya : Momentum, 2007), 146 - 149
----
[1] Sinclair B. Ferguson, Kehidupan Kristen, (Surabaya : Momentum, 2007), 146
[2] Louis Berkhof, Teologi Sistematika 4 : Doktrin Keselamatan, (Surabaya : Momentum, 2010), 89 - 90
[3] Antony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 85 - 86
[4] Sinclair B. Ferguson, op cit, 147
[5] Sinclair B. Ferguson, op cit, 148
[6] Sinclair B. Ferguson, op cit, 148
[7] Sinclair B. Ferguson, op cit, 149
[8] Sinclair B. Ferguson, op cit, 149
[9] Sinclair B. Ferguson, op cit, 149