Sabtu, 12 Juni 2021

Circular Reason dan Red Herring

Circular Reason : Argumen yang Berputar

    Kekeliruan berpikir karena menarik konklusi dari satu premis kemudian konklusi tersebut dijadikan sebagai premis sedangkan premis semula dijadikan konklusi berikutnya.[1]

Ragu
Ilustrasi orang Bingung
© dadaworks dari Pixabay / Ragu

 

Gambaran

    Jenis Penalaran yang di dalamnya proporsi disokong oleh premis yang ditopang oleh proporsi sehingga menghasilkan lingkaran dalam penalaran yang tidak memberikan informasi berguna. Cacat logika ini sangat sering terjadi dan lucu.


Bentuk Logika

    X benar karena Y

    Y benar karena X.[2]


Contoh

    Sarjana-Sarjana lulusan perguruan tinggi A kurang bermutu karena organisasinya di dalamnya kurang baik. Mengapa organisasinya kurang baik? Karena lulusan perguruan tingginya kurang bermutu.


    Ekonomi suatu negara X tidak baik karena pegawainya sendiri korupsi. Mengapa pegawainya bisa korupsi? Karena Ekonomi suatu negara X kurang baik.


Penjelasan

    Penjelasan dari kedua contoh adalah sarjana-sarjana lulusan di A kurang bermutu, dengan mengasumsikan organisasinya kurang baik. Tetapi diputar lagi, organisasinya kurang baik karena sarjana-sarjananya kurang bermutu. Seperti juga di bagian ekonomi dan pegawai yang korupsi. Dua argumen ini akan berputar dengan hal yang sama dan tidak ada kaitannya.


Pengecualian

    Beberapa teolog sendiri dan kehidupan kita tidak bisa keluar dari argumen penalaran melingkar itu. Karena jelas argumen tersebut adalah aksioma atau presaposisi di dalam teologi, terkhususnya juga di dalam apologetika. Sehingga bisa menjadi suatu pengecualian ketika kita sedang berhadapan dengan orang tidak seiman di dalam Apologetika. (Baca lebih lanjut: John Frame,  Apologetika untuk Kemuliaan Tuhan)


Red Herring / Ikan Haring Merah

    Secara sederhana, Red herring sendiri berusaha mengalihkan perhatian atau mengalihkan argumen lawan atau permasalahan utama dari argumen lawan bicara.


Gambaran

    Berupaya untuk membelokkan argumen ke pembahasan lain yang dapat ditanggapi lebih baik oleh orang yang melakukannya. Meski sama dengan cacat logika menghindari persoalan, cacat logika ikan haring merah mencoba pemecahan perhatian yang disengaja untuk mencoba mengabaikan argumen yang lain.


Bentuk Logika

    Argumen A dikemukan oleh orang 1

    Orang 2 Menyodorkan Argumen B.

    Argumen A diabaikan.[3]


Contoh

    A : Sebenarnya, kalau kita belajar logika, kita semakin lebih baik untuk berpikir secara kritis.

    B : Tapi, apakah benar kalau logika itu sangat susah?

    A : Tidak benar, karena logika itu mudah dipelajari jika kita benar-benar banyak baca buku berkenaan dengan logika

    : Tapi, buku apa yang bisa membuat kita belajar logika?

    A : Buku yang berjudul, Thinking Fast and Slow Daniel Kahneman membuatmu pintar?

    B : Siapakah itu Daniel Kahneman?


Penjelasan

    Si B sendiri berusaha untuk membelokan percakapan secara pelan-pelan mengenai logika, berpikir, dan juga belajar logika serta penulis buku Daniel Kahneman.


Pengecualian

    Menggunakan cacat logika ikan haring merah untuk mengalihkan perhatian dari cacat logika ikan haring merah yang dikemukakan oleh lawan Anda, mungkin berhasil, tetapi bukankah dua kesalahan jadi satu kebenaran?[4]









Daftar Pustaka :

Bo Bennett,  Kitab Anti Bodoh, (Jakarta:Serambi, 2015), 181, 302 - 304

Mundiri,  Logika,  (Jakarta : Rajawali Pers,  2014),  216



-----

[1] Mundiri,  Logika,  (Jakarta : Rajawali Pers,  2014),  216

[2] Bo Bennett,  Kitab Anti Bodoh, (Jakarta:Serambi, 2015), 181

[3] Bo Bennett,  Kitab Anti Bodoh, (Jakarta:Serambi, 2015), 302 - 303

[4] Ibid,  304

Load comments