Circular Reason : Argumen yang Berputar
Kekeliruan berpikir karena menarik konklusi dari satu premis kemudian konklusi tersebut dijadikan sebagai premis sedangkan premis semula dijadikan konklusi berikutnya.[1]
![]() |
Ilustrasi orang Bingung © dadaworks dari Pixabay / Ragu |
Gambaran
Jenis Penalaran yang di dalamnya proporsi disokong oleh premis yang ditopang oleh proporsi sehingga menghasilkan lingkaran dalam penalaran yang tidak memberikan informasi berguna. Cacat logika ini sangat sering terjadi dan lucu.
Bentuk Logika
X benar karena Y
Y benar karena X.[2]
Contoh
Sarjana-Sarjana lulusan perguruan tinggi A kurang bermutu karena organisasinya di dalamnya kurang baik. Mengapa organisasinya kurang baik? Karena lulusan perguruan tingginya kurang bermutu.
Ekonomi suatu negara X tidak baik karena pegawainya sendiri korupsi. Mengapa pegawainya bisa korupsi? Karena Ekonomi suatu negara X kurang baik.
Penjelasan
Penjelasan dari kedua contoh adalah sarjana-sarjana lulusan di A kurang bermutu, dengan mengasumsikan organisasinya kurang baik. Tetapi diputar lagi, organisasinya kurang baik karena sarjana-sarjananya kurang bermutu. Seperti juga di bagian ekonomi dan pegawai yang korupsi. Dua argumen ini akan berputar dengan hal yang sama dan tidak ada kaitannya.
Pengecualian
Beberapa teolog sendiri dan kehidupan kita tidak bisa keluar dari argumen penalaran melingkar itu. Karena jelas argumen tersebut adalah aksioma atau presaposisi di dalam teologi, terkhususnya juga di dalam apologetika. Sehingga bisa menjadi suatu pengecualian ketika kita sedang berhadapan dengan orang tidak seiman di dalam Apologetika. (Baca lebih lanjut: John Frame, Apologetika untuk Kemuliaan Tuhan)
Red Herring / Ikan Haring Merah
Secara sederhana, Red herring sendiri berusaha mengalihkan perhatian atau mengalihkan argumen lawan atau permasalahan utama dari argumen lawan bicara.
Gambaran
Berupaya untuk membelokkan argumen ke pembahasan lain yang dapat ditanggapi lebih baik oleh orang yang melakukannya. Meski sama dengan cacat logika menghindari persoalan, cacat logika ikan haring merah mencoba pemecahan perhatian yang disengaja untuk mencoba mengabaikan argumen yang lain.
Bentuk Logika
Argumen A dikemukan oleh orang 1
Orang 2 Menyodorkan Argumen B.
Argumen A diabaikan.[3]
Contoh
A : Sebenarnya, kalau kita belajar logika, kita semakin lebih baik untuk berpikir secara kritis.
B : Tapi, apakah benar kalau logika itu sangat susah?
A : Tidak benar, karena logika itu mudah dipelajari jika kita benar-benar banyak baca buku berkenaan dengan logika
B : Tapi, buku apa yang bisa membuat kita belajar logika?
A : Buku yang berjudul, Thinking Fast and Slow Daniel Kahneman membuatmu pintar?
B : Siapakah itu Daniel Kahneman?
Penjelasan
Si B sendiri berusaha untuk membelokan percakapan secara pelan-pelan mengenai logika, berpikir, dan juga belajar logika serta penulis buku Daniel Kahneman.
Pengecualian
Menggunakan cacat logika ikan haring merah untuk mengalihkan perhatian dari cacat logika ikan haring merah yang dikemukakan oleh lawan Anda, mungkin berhasil, tetapi bukankah dua kesalahan jadi satu kebenaran?[4]
Daftar Pustaka :
Bo Bennett, Kitab Anti Bodoh, (Jakarta:Serambi, 2015), 181, 302 - 304
Mundiri, Logika, (Jakarta : Rajawali Pers, 2014), 216
-----
[1] Mundiri, Logika, (Jakarta : Rajawali Pers, 2014), 216
[2] Bo Bennett, Kitab Anti Bodoh, (Jakarta:Serambi, 2015), 181
[3] Bo Bennett, Kitab Anti Bodoh, (Jakarta:Serambi, 2015), 302 - 303
[4] Ibid, 304