Sabtu, 12 Juni 2021

Hatsy Generalisasi / Hasty Generalization dan Slippery slope / Lereng Licin

Hatsy Generalisasi / Hasty Generalization

    Kekeliruan Berpikir karena tergesa-gesa akan membuat generalisasi. Yaitu mengambil kesimpulan umum dari kasus individual yang terlampau sangat sedikit sekali, sehingga menarik suatu kesimpulan yang ada di batas lingkungan maupun umum.[1]

Otak
Logika / Otak
© Gerd Altmann dari Pixabay / Otak
  

Gambaran :

    Keyakinan umum yang kita gunakan untuk mengelompokkan orang, benda, dan peristiwa sambil menganggap keyakinan itu merupakan penyamarataan yang tidak akurat dari keseluruhan kelompok tersebut.


Bentuk Logika :

    Semua Anggota X memiliki sifat Y

    Z adalah anggota X

    Karena itu Z memiliki sifat Y


Contoh :

    Orang-Orang Perancis jago ciuman. Juni adalah orang Perancis. Dan Jelas Aku ingin berkencan dengannya!

    Di Indonesia timur, pendidikan kurang terjamin. Si A adalah orang Timur. Maka dia kurang berpendidikan


Penjelasan :

    “Orang-Orang Perancis jago ciuman” dan “Di Indonesia timur, pendidikan kurang terjamin“  adalah penyamarataan dan mempercayainya ini merupakan cacat logika. Mungkin memang bisa saja iya, tetapi kita tidak bisa menyamaratakan tanpa alasan yang jelas merupakan cacat logika.[2]


Slippery slope / Lereng Licin

    Leren Licin / Slippery Slope adalah cacat logika yang mengambil kesimpulan dengan membutuhkan banyak sekali argumen yang ada, seperti snowball effect.[3]


Gambaran

    Ketika satu kejadian awal yang tidak terlalu penting, dinyatakan untuk mengungguli kejadian yang lebih penting, kemudian mengungguli satu kejadian yang lebih penting  penting,  dan seterusnya hingga akhir. Pada akhirnya tidak berpeluang dan tidak masuk akal dari setiap kejadian itu. Sehingga membangun suatu kesimpulan.


Bentuk Logika

    Jika A, pasti B, pasti C, ... akhirnya Z![4]


Contoh

    Jika kalian rebahan di rumah, maka kalian tidak keluar rumah. Jika kalian tidak keluar rumah, maka tidak akan main bersama teman. Jika tidak main bersama teman, maka tidak bisa mendapatkan uang jajan. Jika kalian tidak punya uang jajan, maka kalian akan kelaparan. Jika kalian kelaparan, maka kalian akan jadi penyakit. Jika telah terjadi penyakit, maka tubuh lemah. Jika tubuh menjadi lemah, maka kalian akan mati. Maka jika kalian rebahan di rumah, maka kalian akan mati.


Penjelasannya

Dari contoh kalimat di atas, pendapatnya memang terlihat masuk akal. Karena jelas rebahan pasti dirumah dan tidak akan keluar rumah. Karena peluangnya adalah 90%. Tetapi juga lanjut menjadi peluang 10% dan seterusnya. Hingga kesimpulan akhir. Menjadikan suatu kesimpulan yang tidak masuk akal.  Yakni Kalian rebahan di rumah, maka kalian mati. (Darimana logikanya)?








Referensi:

Bo Bennett,  Kitab Anti Bodoh, (Jakarta:Serambi, 2015), 233 - 324

Mundiri,  Logika,  (Jakarta : Rajawali Pers, 2014),  214 - 215

Ruang Guru,  "Sesat pikir",  https://www.ruangguru.com/blog/sesat-pikir


----

[1] Mundiri,  Logika,  (Jakarta : Rajawali Pers, 2014),  214 - 215

[2] Bo Bennett,  Kitab Anti Bodoh, (Jakarta:Serambi, 2015), 233

[3] Ruang Guru,  "Sesat pikir",  https://www.ruangguru.com/blog/sesat-pikir

[4] Bo Bennett, op cit,  2015,  323 – 324 

Load comments