Sabtu, 12 Juni 2021

Logical-Fallacy Bagian Kedua

Apakah itu Logical-Fallacy?

Logical Fallacy atau bisa disebut cacat logika. Dalam bahasa latin berarti Fallacia yang berarti “Tipu Muslihat.”[1][2] Sehingga Sesat pikir memiliki arti menipu yang mendengarkan argumen tersebut dan menyesatkan pola pikir kita.

Ilustrasi Otak
Ilustrasi Otak
© Tumisu dari Pixabay / Otak

Tujuan dari Logical-Fallacy

Sebuah kekeliruan bekerja dengan "menyamar": kedengarannya seperti argumen yang masuk akal. Modus “menyamar” masih berakhir dengan cara tidak jujur tentang kebenaran dan penalaran yang masuk akal.[3] Namun hakekatnya mereka menipu dan menyamar.

Cacat logika berbahaya karena biasanya tidak mudah diketahui, terutama bagi nalar yang tidak terlatih dan sering mengelabui kecakapan kritis. Sehingga seakan-akan kita mudah menerima semua pertimbangan salah yang sebenarnya mereka menipu kita dalam mendengarkannya.[4]

 

Macam-Macam Logical Fallacy

Setidaknya banyak jenis untuk mengerti Logical Fallacy. Namun setidaknya ada 3 rumpun besar kekeliruan Logical Fallacy, antara lain: Kekeliruan Formal, Kekeliruan Informal, dan Kekeliruan Penggunaan Bahasa.[5]

 

A. Kekeliruan Formal

  • Fallacy of Four Terms (Kekeliruan Karena Menggunakan Empat Term).
  • Fallacy of Understand Middle (Kekeliruan Karena Kedua Terms Penengah Tidak Mencakup).
  • Fallacy of Illicit Process (Kekeliruan karena Proses tidak Benar).
  • Fallacy of Two Negative Premises (Kekeliruan karena Menyimpulkan dari Dua Premis yang Negatif).
  • Fallacy of Affirming the Consequent (Kekeliruan Karena Mengakui Akibat).
  • Fallacy of Denying Antecedent (Kekeliruan karena Menolak Sebab).
  • Fallacy of Disjunction (Kekeliruan dalam Bentuk Disjungtif).
  • Fallacy of Inconsistency (Kekeliruan Karena tidak Konsisten).

 

B. Kekeliruan Informal

  • Fallacy of Hasty Generalization (Kekeliruan Karena Membuat Generalisasi yang Terburu-Buru).
  • Fallacy of Forced Hypothesis (Kekeliruan Karena Memaksakan Praduga)
  • Fallacy of Begging the Question (Kekeliruan Karena Mengundang Permasalahan).
  • Fallacy of Circular Argument (Kekeliruan Karena Menggunakan Argumen yang Berputar)
  • Fallacy of Argumentative Leap (Kekeliruan Karena Berganti Dasar).
  • Fallacy of Appealing to Authority (Kekeliruan Karena Mendasarkan pada Otoritas)
  • Fallacy of Appealing to Force (Kekeliruan Karena Mendasarkan Diri pada Kekuasaan).
  • Fallacy of Abusing (Kekeliruan Karena Menyerang Pribadi)
  • Fallacy of Ignorance (Kekeliruan Karena Kurang Tahu).
  • Fallacy of Complex Question (Kekeliruan Karena Pertanyaan yang Ruwet)
  • Fallacy of Oversimplification (Kekeliruan Karena Alasan Terlalu Sederhana)
  • Fallacy of Accident (Kekeliruan Karena Menetapkan Sifat)
  • Fallacy of Irrelevant Argument (Kekeliruan Karena Argumen Tidak Relevan).
  • Fallacy of False Analogy (Kekeliruan Karena Salah Mengambil Analogi)
  • Fallacy of Appealing to Pity (Kekeliruan Karena Mengundang Belas Kasihan).

 

C. Kekeliruan Karena Menggunakan Bahasa

  • Fallacy of Composition (Kekeliruan karena Komposisi)
  • Fallacy of Division (Kekeliruan karena Pembagian)
  • Fallacy of Accent (Kekeliruan karena Tekanan)
  • Fallacy of Amphiboly (Kekeliruan karena Amfiboli)
  • Fallacy of Equivocation (kekeliruan Karena Menggunakan Kata dalam Beberapa Arti).







Daftar Pustaka : 

Bo Bennett,  Kitab Anti Bodoh, (Jakarta:Serambi, 2015), 21

Mundiri,  Logika,  (Jakarta : Rajawali Pers,  2014),  211 -  244

Vern Poythress,  Logic: A God-Centered Approach to the Foundation of Western Thought,  (Wheaton, Illinois : Crossway,  2013),  124

Satu Persen, "Logical Fallacy (Mengenali Sesat Pikir) (Video)", https://www.youtube.com/watch?v=6pOtFyG42zI 

Wiktionary, "Fallacia" https://en.wiktionary.org/wiki/fallacia diakses Juni 2021



-------

[1] Satu Persen, "Logical Fallacy (Mengenali Sesat Pikir) (Video)", https://www.youtube.com/watch?v=6pOtFyG42zI 

[2] Wiktionary, "Fallacia" https://en.wiktionary.org/wiki/fallacia diakses Juni 2021

[3] Vern Poythress,  Logic: A God-Centered Approach to the Foundation of Western Thought,  (Wheaton, Illinois : Crossway,  2013),  124

[4] Bo Bennett,  Kitab Anti Bodoh, (Jakarta:Serambi, 2015), 21

[5] Mundiri,  Logika,  (Jakarta : Rajawali Pers,  2014),  211 -  244

Load comments