Apakah itu Logical-Fallacy?
Logical Fallacy atau bisa disebut cacat logika. Dalam bahasa latin berarti Fallacia yang berarti “Tipu Muslihat.”[1][2] Sehingga Sesat pikir memiliki arti menipu yang mendengarkan argumen tersebut dan menyesatkan pola pikir kita.
![]() |
Ilustrasi Otak © Tumisu dari Pixabay / Otak |
Tujuan dari Logical-Fallacy
Sebuah kekeliruan bekerja dengan "menyamar": kedengarannya seperti argumen yang masuk akal. Modus “menyamar” masih berakhir dengan cara tidak jujur tentang kebenaran dan penalaran yang masuk akal.[3] Namun hakekatnya mereka menipu dan menyamar.
Cacat logika berbahaya karena biasanya tidak mudah diketahui, terutama bagi nalar yang tidak terlatih dan sering mengelabui kecakapan kritis. Sehingga seakan-akan kita mudah menerima semua pertimbangan salah yang sebenarnya mereka menipu kita dalam mendengarkannya.[4]
Macam-Macam Logical Fallacy
Setidaknya banyak jenis untuk mengerti Logical Fallacy. Namun setidaknya ada 3 rumpun besar kekeliruan Logical Fallacy, antara lain: Kekeliruan Formal, Kekeliruan Informal, dan Kekeliruan Penggunaan Bahasa.[5]
A. Kekeliruan Formal
- Fallacy of Four Terms (Kekeliruan Karena Menggunakan Empat Term).
- Fallacy of Understand Middle (Kekeliruan Karena Kedua Terms Penengah Tidak Mencakup).
- Fallacy of Illicit Process (Kekeliruan karena Proses tidak Benar).
- Fallacy of Two Negative Premises (Kekeliruan karena Menyimpulkan dari Dua Premis yang Negatif).
- Fallacy of Affirming the Consequent (Kekeliruan Karena Mengakui Akibat).
- Fallacy of Denying Antecedent (Kekeliruan karena Menolak Sebab).
- Fallacy of Disjunction (Kekeliruan dalam Bentuk Disjungtif).
- Fallacy of Inconsistency (Kekeliruan Karena tidak Konsisten).
B. Kekeliruan Informal
- Fallacy of Hasty Generalization (Kekeliruan Karena Membuat Generalisasi yang Terburu-Buru).
- Fallacy of Forced Hypothesis (Kekeliruan Karena Memaksakan Praduga)
- Fallacy of Begging the Question (Kekeliruan Karena Mengundang Permasalahan).
- Fallacy of Circular Argument (Kekeliruan Karena Menggunakan Argumen yang Berputar)
- Fallacy of Argumentative Leap (Kekeliruan Karena Berganti Dasar).
- Fallacy of Appealing to Authority (Kekeliruan Karena Mendasarkan pada Otoritas)
- Fallacy of Appealing to Force (Kekeliruan Karena Mendasarkan Diri pada Kekuasaan).
- Fallacy of Abusing (Kekeliruan Karena Menyerang Pribadi)
- Fallacy of Ignorance (Kekeliruan Karena Kurang Tahu).
- Fallacy of Complex Question (Kekeliruan Karena Pertanyaan yang Ruwet)
- Fallacy of Oversimplification (Kekeliruan Karena Alasan Terlalu Sederhana)
- Fallacy of Accident (Kekeliruan Karena Menetapkan Sifat)
- Fallacy of Irrelevant Argument (Kekeliruan Karena Argumen Tidak Relevan).
- Fallacy of False Analogy (Kekeliruan Karena Salah Mengambil Analogi)
- Fallacy of Appealing to Pity (Kekeliruan Karena Mengundang Belas Kasihan).
C. Kekeliruan Karena Menggunakan Bahasa
- Fallacy of Composition (Kekeliruan karena Komposisi)
- Fallacy of Division (Kekeliruan karena Pembagian)
- Fallacy of Accent (Kekeliruan karena Tekanan)
- Fallacy of Amphiboly (Kekeliruan karena Amfiboli)
- Fallacy of Equivocation (kekeliruan Karena Menggunakan Kata dalam Beberapa Arti).
Daftar Pustaka :
Bo Bennett, Kitab Anti Bodoh, (Jakarta:Serambi, 2015), 21
Mundiri, Logika, (Jakarta : Rajawali Pers, 2014), 211 - 244
Vern Poythress, Logic: A God-Centered Approach to the Foundation of Western Thought, (Wheaton, Illinois : Crossway, 2013), 124
Satu Persen, "Logical Fallacy (Mengenali Sesat Pikir) (Video)", https://www.youtube.com/watch?v=6pOtFyG42zI
Wiktionary, "Fallacia" https://en.wiktionary.org/wiki/fallacia diakses Juni 2021
-------
[1] Satu Persen, "Logical Fallacy (Mengenali Sesat Pikir) (Video)", https://www.youtube.com/watch?v=6pOtFyG42zI
[2] Wiktionary, "Fallacia" https://en.wiktionary.org/wiki/fallacia diakses Juni 2021
[3] Vern Poythress, Logic: A God-Centered Approach to the Foundation of Western Thought, (Wheaton, Illinois : Crossway, 2013), 124
[4] Bo Bennett, Kitab Anti Bodoh, (Jakarta:Serambi, 2015), 21
[5] Mundiri, Logika, (Jakarta : Rajawali Pers, 2014), 211 - 244