Nama-nama yang Allah berikan kepada kita tentang diri-Nya sendiri bukanlah sekadar tanda-tanda denotasi; tidak ada yang lain seperti diri-Nya yang darinya Dia perlu dibedakan. Nama-nama Allah mewahyukan kepada kita sesuatu tentang natur atau esensi Allah.[1]
![]() |
Salib Kristus © Foto Oleh Gerd Altmann dari Pixabay / Salib |
Allah yang menyatakan diri dalam wahyu khusus (Alkitab) adalah Allah yang menyatakan diri dengan nama-nama-Nya. Karena itu dalam bab pendahuluan ini, kita terlebih dahulu mempelajari nama-nama Allah yang singkat.[2]
Nama-Nama Allah merupakan nama-nama yang kudus, karena Pribadi yang dinyatakan oleh nama-nama tersebut adalah pribadi yang dinyatakan oleh nama-nama tersebut adalah Pribadi yang Kudus. Bavinck berkata bahwa nama itu sebuah tanda seseorang yang memikulnya, sebuah tanda dari seseorang yang memikulnya, sebuah penunjukkan yang berkaitan dengan beberapa karakteristik di dalam nama seseorang menyatakan dirinya dan menjadikan diri diketahui.[3]
Nama-nama itu diberikan oleh Allah sendiri dengan satu jaminan bahwa nama-nama itu mengandung wahyu diri Jati diri Ilahi. Hal ini dimungkinkan oleh fakta bahwa dunia dan semua hubungan-hubungan dengannya dulu dan sekarang mempunyai arti sebagai wahyu Allah. Oleh karena Dia, yang tidak dapat dipahami sepenuhnya telah menyatakan diri kepada makhluk-Nya, mungkinlah bagi manusia untuk menyebut nama-Nya sesuai dengan cara makhluk ciptaan. Dalam upaya untuk membuat diriNya dikenal oleh manusia.[4]
Nama-Nama Allah bisa digolongkan ke dalam tiga bagian. Pertama, nama-nama diri Allah (proper names) seperti El, Elohim, Yehovah, dan lain-lain. Kedua, nama-nama sifat Allah (essential or attributes names), seperti Mahatahu, Mahahadir, Kudus, Benar, Adil, dan lain-lain. Ketiga, nama-nama Pribadi Allah, (personal names), seperti Bapa, Anak, dan Roh Kudus.[5]
Referensi :
Cornelius van Til, Pengantar Theologi Sistematik, (Surabaya : Momentum, 2015), 367
Louis Berkhof, Teologi Sistematika 1 : Doktrin Allah, (Surabaya : Momentum, 2021), 68 - 69
Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang : Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 174 - 175
---
[1] Cornelius van Til, Pengantar Theologi Sistematik, (Surabaya : Momentum, 2015), 367
[2] Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang : Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 174
[3] Ibid, 174
[4] Louis Berkhof, Teologi Sistematika 1 : Doktrin Allah, (Surabaya : Momentum, 2021), 68 - 69
[5] Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang : Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 175