Panggilan ini sendiri adalah pekerjaan Allah yang pemurah dan maha kuasa. Dengan anugerah dan kemurahan-Nya Ia memanggil orang-orang berdosa kepada terang, dan kemahakuasaan-Nya memampukan-Nya berbuat demikian. Dan Jelas ini berasal daripada Allah sendiri (Yoh. 6:44, 65).[1]
![]() |
Kristus Menebus Umatnya © Ilustrasi oleh Jeff Jacobs dari Pixabay / Salib |
Panggilan Umum
Panggilan Umum Allah sendiri berasal daripada ciptaan Allah dan wahyu umum, yakni alam, sejarah, dan kejadian tertentu, dsb. Semua tercakup di dalam wahyu umum Allah. Segala sesuatu di langit, di bumi menyatakan bahwa Allah sejati itu ada, bahwa Dia yang mulia, Pencipta, dan Penguasa atas segalanya (Mzm. 19:2-3), dan bahwa kita adalah ciptaan-Nya.[2] Namun panggilan umum ini tidak membawa manusia kepada keselamatan dalam kesatuannya di dalam Kristus.
Panggilan Khusus
Satu-satunya yang dapat menyelamatkan manusia ialah panggilan khusus Allah. Panggilan khusus ini sendiri menunjuk kepada vocation spesialis melalui Verbum Dei (pemberitaan firman Allah), yakni, dimana Allah di dalam kasihNya mengundang orang-orang berdosa untuk menerima keselamatan yang disediakan dan ditawarkan di dalam Kristus (Panggilan Injil).[3] Di dalam panggilan Khusus Allah terdapat panggilan Injil dan panggilan Efektif.
Panggilan Injil Harus Dikhotbahkan
Panggilan Injil harus disampaikan kepada semua orang. Alkitab menegaskan hal ini kepada kita secara jelas. Seperti halnya di dalam amanat Agung (Mat. 28:18-20). Dan Pemberitaan Injil harus diberitakan kepada semua orang. Setiap khotbah, pemberitaan Injil harus dikhotbahkan kepada semua orang (1 Kor. 1:23 – 24).[4]
Panggilan Efektif
Karena ketidakmampuan rohani manusia untuk menggapai panggilan Injil tanpa karya Roh Kudus, maka orang belum mengalami regenerasi yang tidak dapat mengubah arah dasar hidupnya dari kasih terhadap dirinya yang berdosa kepada kasih terhadap Allah (Mat. 13:19, 1 Kor. 2:14). Sehingga dalam panggilan efektif, pekerjaan Roh Kudus sangatlah nyata membawa orang-orang kepada keselamatan (Yoh. 3:3-5, Ef. 2:4-5).[5]
Pertanyaan Renungan :
- Kepada siapakah Injil harus diberitakan?
- Kepada siapakah Injil pasti dikabarkan?
- Mengapa reaksi setiap mereka yang mendengarkan Injil pasti berbeda-beda?
Referensi:
Anthony A Hoekema, Diselamatkan Karena Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 88, 103 - 106
G. I. Williamson, Pengakuan Iman Westminster, (Surabaya : Momentum, 2017), 2.
G. J. Baan, TULIP, (Surabaya : Momentum, 2009), 94
reformedbooksonline.com "Richard Muller on Common Grace and the Free Offer of the Gospel" https://reformedbooksonline.com/topics/topics-by-subject/the-sincere-free-offer-of-the-gospel/richard-muller-on-the-free-offer-of-the-gospel/
-----
[1] G. J. Baan, TULIP, (Surabaya : Momentum, 2009), 94
[2] G. I. Williamson, Pengakuan Iman Westminster, (Surabaya : Momentum, 2017), 2.
[3] reformedbooksonline.com "Richard Muller on Common Grace and the Free Offer of the Gospel" https://reformedbooksonline.com/topics/topics-by-subject/the-sincere-free-offer-of-the-gospel/richard-muller-on-the-free-offer-of-the-gospel/ Diakses pada Juni 2021
[4] Anthony A Hoekema, Diselamatkan Karena Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 88
[5] Ibid, 103 -106