Pengetahuan Allah dan Pemeliharan Allah
Pengetahuan sejak semula ini sendiri, nyata di dalam peristiwa dan hidup semua manusia yang diatur oleh Allah, dapat disebut pemeliharaan Ilahi.[1]
Ilustrasi Pemeliharaan Allah melalui Alam © Foto oleh Dan Fador dari Pixabay / Alam |
Pembagian Pemeliharaan Ilahi
Ada 3 hal penting dalam pemeliharaan Ilahi Allah, antara lain sebagai berikut :
- Penjagaan Allah (Kekuatan Allah yang Mahakuasa yang dengannya Ia melangsungkan kehidupan segala sesuatu).
- Kerja sama (Kekuatan Allah yang Mahakuasa yang dengannya Ia mempengaruhi segala gerakan dan pekerjaan makhluk-makhlukNya).
- Pemerintahan (Kekautan yang Maha Kuasa yang dengannya Ia menuntun segala sesuatu ke dalam tujuan akhir tertentu).[2]
Pemeliharaan Ilahi dan Dosa, Mengapa itu Sulit?
Keterkaitan antara kehendak surga dan dosa-dosa yang dilakukan manusia selalu sulit dipahami. Mengapa hal tersebut sulit dipahami?
Pertama, Kita tidak boleh lupa bahwa pemahaman manusia telah meredup. Kita tidak dapat memahami kehendak, keputusan, dan cara Tuhan.
Kedua, Dosa-dosa yang kita lakukan bukannya tanpa pemeliharan Tuhan : Dia tahu sebelumnya kejahatan apa yang akan dilakukan dan siapa yang akan melakukannya.
Ketiga, Meskipun segala sesuatu telah ditetapkan atau diketahui Allah sebelumnya. Allah tidak bisa berbuat Dosa.
Keempat, Manusialah yang sendiri bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatannya. Walaupun dosa-dosanya diperbuat bukan diluar pemerintahan dan keputusan Allah, manusialah yang berbuat dosa.[3]
Pemeliharaan Allah dan Dosa!
Dalam Institutes, Calvin berkata bahwa dosa-dosa diperbuat bukan di luar kehendak Allah melainkan dalam pengertian tertentu, dikehendaki oleh-Nya. Namun demikian, Allah tidak memandang kehendak dan dikehendaki sebagai harapan dan diharapkan, tetapi sebagai keputusan kehendak dan penetapan sejak semula.[4]
Pemeliharaan Tuhan juga termasuk dosa; pada akhirnya akan membawa kemuliaan. Dia dimuliakan dalam segala hal (Tuhan membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka [Amsal. 16:4]). Akan tetapi yang terbesar dan terpenting itu semuanya adalah bahwa Dia dimuliakan di dalam keselamatan orang-orang berdosa dan orang-orang jahat.[5]
Referensi :
G. J. Baan, TULIP, (Surabaya : Momentum, 2009), Hlm. 41 - 44
---
[1] G. J. Baan, TULIP, (Surabaya : Momentum, 2009), Hlm. 41
[2] Ibid, G. J. Baan, 2009, Hlm. 41
[3] Ibid, G. J. Baan, 2009, Hlm. 41 - 42
[4] Ibid, G. J. Baan, 2009, Hlm. 41 - 42
[5] Ibid, G. J. Baan, 2009, Hlm. 42