Senin, 07 Juni 2021

Pemilihan Tanpa Syarat dan Predestinasi

    Tidak banyak doktrin yang mengundang banyak perdebatan selain doktrin predestinasi. Predestinasi adalah doktrin yang sulit dan perlu penanganan yang sangat hati-hati dan teliti. [1]

John Calvin
John Calvin
© Gambar dari https://grii-cikarang.org/
  

Pengertian Predestinasi

    Predestinasi adalah bagian dari pengetahuan Allah sejak semula dan keputusan kehendak-Nya yang kekal. Predestinasi adalah keputusan kehendak dan ketetapan Allah mengenai keadaan kekal semua orang. Jadi, predestinasi berbicara mengenai keadaan yang akan tetap dijalani oleh setiap orang sampai selama-lamanya.[2] 

    Arti mendasar dari predestinasi berkaitan dengan tujuan akhir kita, yaitu surga atau neraka. Tujuan akhir ini ditentukan oleh Allah bukan saja sebelum kita akan sampai ke sana, tetapi sebelum kita dilahirkan. Doktrin ini mengajarkan bahwa tujuan akhir kita ada di dalam tangan Allah.[3]

Pemilihan dan Penolakan

    Predestinasi terdiri dari dua bagian: predestinasi kehidupan kekal di surga (pemilihan) dan predestinasi hukuman kekal di neraka (penolakan). Sebagian dari umat manusia telah dipilih oleh Allah untuk beroleh kehidupan kekal di sorga, dan sebagian lain untuk beroleh hukuman kekal di neraka.[4] 

    Urutan yang harus dipertahankan : Pertama-tama pemilihan, kedua penolakan. Dengan cara ini, anugerah dan kemurahan Allah datang terlebih dahulu, karena Allah memilih sejumlah orang dari manusia yang sudah jatuh dan jahat untuk menerima kehidupan kekal, dan membiarkan yang lain dalam keadaan tidak percaya dan binasa (Keadilan Allah).[5]






Referensi :

R C Sproul, Dasar-Dasar Iman Kristen,  (2014, Malang : Literatur SAAT),  Hlm. 215

G. J. Baan,  TULIP,  (Surabaya : Momentum, 2009), Hlm. 44 - 45

---

[1] R C Sproul, Dasar-Dasar Iman Kristen,  (2014,  Malang : Literatur SAAT), Hlm. 215

[2] G. J. Baan,  TULIP,  (Surabaya : Momentum, 2009), Hlm. 44

[3] R C Sproul, Dasar-Dasar Iman Kristen,  (2014,  Malang : Literatur SAAT), Hlm. 215

[4] G. J. Baan,  TULIP,  (Surabaya : Momentum, 2009), Hlm. 45

[5] G. J. Baan,  TULIP,  (Surabaya : Momentum, 2009), Hlm. 45

Load comments