Senin, 07 Juni 2021

Reformator dan Kehendak Allah yang Berdaulat

Tidak lengkap untuk membahas kehendak Allah tanpa menunjuk beberapa tulisan dari para Reformis dan penulis yang setia dengan Alkitab. Dimana mereka menekankan kehendak, kedaulatan, dan hikmat Allah.


John Calvin

Reformis John Calvin membahas masalah pemilihan tanpa syarat di akademinya dengan cara yang tak tertandingi. Ketika dia membahas kehendak Tuhan (di buku pertama) dan prinsip predestinasi (di buku ketiga) pada saat yang sama, dia mengembangkan doktrin ini dua kali. Ketika mempelajari dua bagian ini, kita akan tergerak oleh garis merah ini: di hadapan Tuhan yang berdaulat, maha kuasa, dan maha kuasa, betapa tidak pentingnya seseorang itu.[1]

John Calvin
John Calvin
©Gambar dari https://grii-cikarang.org/


Pasal-Pasal Ajaran Dordrecht

"Doktrin" Dordrecht (yang disebut "Counter-Demonstrator" atau "Article 5 Against Demonstrators") secara khusus membahas prinsip predestinasi. Bagian pertama dari kredo didedikasikan untuk doktrin ini. Secara ringkas predestinasi, yakni pemilihan dan penolakan terdapat pada Ajaran 1 Artikel 7, Ajaran 1 Artikel 15, Serta Ajaran 1 Artikel 6.[2]

Katekismus Heidelberg

Katekismus Heidelberg tidak membahas pemilihan dan penolakan secara tersirat. Namun membahas secara jelas mengenai pemeliharaan Allah secara praktis. Bahkan dibahas dalam Minggu ke-9 dan 10.[3]


Pengakuan Iman Belanda

Pengakuan Iman Belanda juga membahas mengenai pemeliharaan Allah dengan cara yang serupa dengan Katekismus Heidelberg. Seperti pada pasal 13 dan 16.[4]


Pengakuan Iman Westminster

Pengakuan Iman Westminster juga membahas mengenai kedaulatan Allah. Secara tersirat pada Bab III membahas mengenai Keputusan Allah yang Kekal. Dalam Bab V Membahas Pemeliharaan Allah. Bahkan Bab X hingga XVIII mengenai Soteriologi dalam Reformasi yang berdasarkan Kehendak Allah.[5]










Referensi :

G. J. Baan,  TULIP,  (Surabaya : Momentum,  2009),  Hlm. 34 - 38

SoTERI Sabda,  “Pengakuan Iman Westminster (1647)”, https://reformed.sabda.org/node/139.


------

[1] G. J. Baan,  TULIP,  (Surabaya : Momentum,  2009),  Hlm. 34 - 35

[2] G. J. Baan,  TULIP,  (Surabaya : Momentum,  2009),  Hlm. 35 - 36

[3] G. J. Baan,  TULIP,  (Surabaya : Momentum,  2009),  Hlm. 36

[4] G. J. Baan,  TULIP,  (Surabaya : Momentum,  2009),  Hlm. 37 - 38

[5] SoTERI Sabda,  “Pengakuan Iman Westminster (1647)”, https://reformed.sabda.org/node/139 , Diakses pada 26 Maret 2021

Load comments