Di dalam Perjanjian Baru, Ajaran mengenai Tritunggal menjadi sangat jelas. Di dalam Perjanjian Lama kejamakan Pribadi Allah sudah dinyatakan, dan bahwa ketiga dari Pribadi-Nya juga sudah dinyatakan walaupun secara tersirat (implisit). Akan tetapi di dalam Perjanjian Baru kita bisa melihat secara tersurat (eksplisit). [1] Di dalam Perjanjian Baru membawa wahyu yang lebih jela akan perbedaan-perbedaan dalam diri Allah Tritunggal.[2]
![]() |
Ilustrasi Alkitab dan Berdoa © Foto oleh Free-Photos dari Pixabay / Berdoa |
Allah Tritunggal dalam Perjanjian Baru
Pertama, Matius 3: 16,17. Ini merupakan ayat yang paling jelas mengenai Tritunggal, dimana Ketiga Pribadi tampil secara bersamaan. Anak dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, Roh Kudus turun dalam rupa merpati, dan Bapa berkata dari Surga “Inilah Anak-Ku yang kukasihi, kepada-Nyalah aku berkenan”.Disini adalah bukti jelas mengenai Allah Tritunggal.[3]
Kedua, Formulasi Baptisan air seperti Tuhan Yesus ajarkan dalam Matius 2819, juga menyatakan ke-Tritunggalan Allah.Formula ini saja sudah menunjukkan dengan jelas bahwa Allah memiliki tiga pribadi yang berbeda.[4]
Ketiga, Terdapat di dalam Ayat 2 Korintus 13:12: “Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. “(Lihat Efesus 2:18).[5]
Keempat, Yohanes 1:14, 18 “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.” (Lihat. Ibrani 1:2-6; Kolose 1:15-17).[6]
Kelima, Yohanes 15:26; “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.” Galatia 4:6 :” Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru, “ya Abba, ya Bapa!”.[7]
Bukti lain tentang keberadaan tiga Pribadi yang berbeda dalam diri Allah di dalam PB ialah, Bapa mengirim Putra, (Yoh. 3:16; Gal. 4:4; Ibr 1;6; 1 Yoh. 4:9). Bapa dan Anak mengutus Roh Kudus, (Yoh. 14:26; 15:26; 16:7; Gal. 4:6). Anak bersekutu dengan Bapa, (Mat. 11:25,26; 26:39; Yoh. 11:41; 12:27,28). Roh Kudus berdoa kepada Allah di dalam hati orang percaya, (Rm. 8:26). [8]
Referensi :
Cornelius van Til, Pengantar Theologi Sistematik, (Surabaya : Momentum, 2015), 402
Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang : Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 244 - 247
Louis Berkhof, Sistematika Teologi 1 : Doktrin Allah, (Surabaya : Momentum, 2021), 149
---
[1] Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang : Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 244 - 246
[2] Louis Berkhof, Sistematika Teologi 1 : Doktrin Allah, (Surabaya : Momentum, 2021), 149
[3] Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang : Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 246
[4] Ibid, 246 - 247
[5] Cornelius van Til, Pengantar Theologi Sistematik, (Surabaya : Momentum, 2015), 402
[6] Ibid, 402
[7] Ibid, 402
[8] Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang : Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 247