Apakah itu Buah Roh?
Paulus mendeskripsikan buah Roh di Galatia pasal 5. Setelah menunjukkan bahwa orang-orang yang telah dibenarkan oleh ian dalam Kristus. Serta Kristus Paulus menunjukkan bahwa kunci bagi kebebasan baru orang-orang percaya adalah Roh Kudus.[1]
![]() |
Hidup Bersosial adalam Implikasi Buah Roh © Foto Oleh Free-Photos dari Pixabay / Bersosial |
Keharusan Buah Roh
Buah Roh ini adalah satu. Dimana memakai kata buah (karpos) Roh adalah satu. Dimana merupakan kontras dari perbuatan-perbuatan kedagingan (erga) adalah banyak.[2] Allah Roh Kudus dalam Firman-Nya sering menggunakan kata buah untuk menyatakan apa yang diharapkan dari umatNya dalam watak mereka.[3]
Kontras dalam karunia-karunia Roh dan buah Roh. Karunia-karunia Roh, baik (1 Korintus 12 dan Roma 12) adalah jamak, dan tidak setiap orang mempunyai semua karunia itu. Tetapi Paulus pada Galatia pasal 5 bahwa semua orang percaya harus memiliki keseluruhan buah Roh. Kita dapat diselamatkan tanpa mendapatkan banyak karunia Roh, tetapi kita tidak dapat diselamatkan tanpa buah Roh.[4]
Dalam hal ini Alkitab menjelaskan secara sederhana bahwa kita memerlukan Roh Kudus untuk memberi hasil buah ke dalam hidup kita. Dikarenakan kita tidak bisa menghasilkan kesalehan tanpa Roh. Pertama, Dosa di dalam hidup kita perlu dibuang. Kedua, Roh Kudus perlu masuk dan memenuhi hidup kita dan menghasilkan Buah Roh.[5]
Implikasi Buah Roh
Roh berimplikasi pada pertumbuhan dan kedewasaan rohani secara bersamaan dan keseluruhan buah Roh; Kata buah menunjukkan ide pertumbuhan. Dalam pertumbuhan ini menuntut disiplin doa, iman, dan peperangan rohani seumur hidup; Buah Roh yang tunggal ini bersifat majemuk.[6]
Buah Roh
Kebajikan pertama adalah mengenai sikap dasar / hubungan kita kepada Allah.
- Kasih. Kebajikan yang paling penting. (Rm. 3:10; Yoh. 13:35; 1 Yoh. 3:14)
- Sukacita. Sukacita karena berada di dalam Kristus. (1 Ptr. 1: 8; 1 Tes. 1:6; Neh. 8:10-11)
- Damai Sejahtera. Damai sejahtera dengan Allah. (Flp. 4:7 ; Yes. 26:3 ; Yoh. 14 : 27).
Kebajikan kedua adalah berkenaan dengan sesama :
- Kesabaran, tidak cepat marah, bersabar terhadap sesama, dan siap untuk mengampuni mereka.
- Kemurahan, mencakup keramahtamahan, sikap bersahabat, dan kepedulian terhadap perasaan orang lain.
- Kebaikan, sifat seseorang yang dikuasai oleh dan bertujuan untuk apa yang baik. Kebaikan ini menggambarkan moral tertinggi dan nilai etika yang tertinggi.
Kebajikan ketiga adalah berkenaan dengan diri kita sendiri :
- Kesetiaan berarti sabar melakukan tugas yang diberikan Allah kepada kita.
- Kelemahlembutan, untuk tunduk kepada orang lain ketika sikap itu tidak bertentangan dengan kehendak Allah.
- Penguasaan diri, secara harafiah mengenai seni memerintah diri sendiri, atau mampu mengendalikan diri kita sendiri.[7] [8]
Referensi :
Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 55 - 59
Billy Graham, Roh Kudus Kuasa Allah dalam Hidup Anda, (Bandung : Lembaga Literatur Baptis, 2002), 298 -299, 307 - 349
---
[1] Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 55 - 56
[2] Ibid, 56
[3] Billy Graham, Roh Kudus Kuasa Allah dalam Hidup Anda, (Bandung : Lembaga Literatur Baptis, 2002), 298
[4] Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 56
[5] Billy Graham, Roh Kudus Kuasa Allah dalam Hidup Anda, (Bandung : Lembaga Literatur Baptis, 2002), 299
[6] Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 57
[7] Ibid, 57 - 59
[8] Billy Graham, Roh Kudus Kuasa Allah dalam Hidup Anda, (Bandung : Lembaga Literatur Baptis, 2002), 307 - 349