Kamis, 15 Juli 2021

Otoritas Alkitab

Untuk kita benar-benar mengerti mengerti otoritas Alkitab adalah Firman Tuhan, maka kita perlu merenungkan 2 Timotius 3:16 - 17.

Alkitab adalah Firman Allah
Otoritas Alkitab adalah Firman Allah
© Foto Oleh StockSnap dari Pixabay / Alkitab

2 Timotius 3 : 16 - 17

3 : 16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

3 : 17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.


Otoritas Alkitab

Fakta bahwa Alkitab merupakan titik awal dari semua bidang studi, sebagaimana 2 Timotius 3: 16 -17, mengajar kepada kita bahwa Alkitab berotoritas mutlak. Hanya Alkitab merupakan standar untuk mengevaluasi dan memahami segala sesuatu yang lain. Alkitab berdiri sebagai hakim dari segala sesuatu dan tidak pernah dihakimi oleh sumber lain apapun.[1]


Oleh karena Alkitab diwahyukan dan diilhamkan oleh Allah untuk kepentingan manusia khususnya orang-orang tebusan, walaupun tentu saja juga berdampak secara tidak langsung bagi orang-orang tidak percaya, maka Alkitab memiliki otoritas ilahi, dalam pengertian bahwa apapun yang dinyatakan Alkitab sebagai baik dan benar maupun jahat dan salah, adalah sama otoritatifnya jika kata-kata tersebut keluar dari mulut Allah sendiri.[2]


Karena Alkitab adalah Firman Allah maka tidak mungkin ada otoritas lain yang lebih tinggi. Keintegritasannya tidak diragukan karena Alkitab merupakan wahyu dari Allah yang Maha tinggi. Dengan sederhana ditegaskan, Alkitab harus dipercaya dan diikuti karena Alkitab merupakan Firman Tuhan yang mutlak / benar. Alkitab kekal (Mzm. 119:89,160), isinya sempurna (Mzm. 19:7), suci, benar, dan baik (Rom. 7:12) – menyatakan sifat-sifat Allah sendiri.[3]


Alkitab bukanlah berasal dari perkataan maupun tulisan manusia biasa.  Meskipun Alkitab tersusun dari enam puluh enam kitab.  Ditulis oleh empat puluh orang yang berbeda selama hampir seribu lima ratus tahun.  Tapi manusia adalah saluran-saluran hasil langsung dari “Hembusan” Allah.  Allah telah berfirman untuk memberi kita Alkitab.  Allah menggerakan penulis Alkitab melalui Roh Kudus.[4]


Jika Alkitab merupakan pikiran-pikiran manusia dan karya manusia, Alkitab pasti telah lenyap sejak dahulu kala dalam setiap menghadapi perlawanan yang bermacam-macam, seperti lenyapnya buku-buku lain.  Tetapi Alkitab bertahan, untuk menggenapi perkataan Yesus, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanku tidak akan berlalu” (Mat.  24:35).[5]


Sumber :

James Montgomery Boice,  Dasar-Dasar Iman Kristen (Foundations of the Christian Faith),  (Surabaya: Momentum, 2011), 39, 59

Muriwali Yanto Matalu,  Dogmatika Kristen,  (Malang : Gerakan Kebangunan Kristen Reformed,  2017),  140

W. Gary Crampton,  Verbum Dei : Alkitab Firman Allah, (Surabaya : Momentum,  2000),  50



----

[1] W. Gary Crampton,  Verbum Dei : Alkitab Firman Allah, (Surabaya : Momentum,  2000),   50

[2] Muriwali Yanto Matalu,  Dogmatika Kristen,  (Malang : Gerakan Kebangunan Kristen Reformed,  2017),  140

[3] W. Gary Crampton,  op cit, 50

[4] James Montgomery Boice,  Dasar-Dasar Iman Kristen (Foundations of the Christian Faith),  (Surabaya: Momentum, 2011), 39

[5] Ibid, 59

Load comments