Sebagian besar pendidikan di dalam dunia ini sendiri, baik itu di dalam dunia filsafat dan dunia sekuler. Mereka lebih mempresuposisikan filsafat jauh lebih tinggi daripada Alkitab. Namun hal ini sangat berbeda dengan pendidikan Kristen. Pendidikan Kristen berdasarkan Alkitab itu sendiri, sedangkan pendidikan lainnya berdasarkan filsafat. Dimana Filsafat sendiri berguna untuk mewujudkan cita-cita pendidikan yang diharapkan.[1]
![]() |
Alkitab © StockSnap dari Pixabay / Alkitab |
Pengertian Pendidikan Kristen
Pendidikan Kristen adalah pendidikan yang berpusatkan kepada Allah. Pendidikan filsafat modern sangat menghina Allah, khususnya juruselamat kita yakni Kristus. Sehingga para pendidik Kristen adalah melawan pendidik-pendidik yang tanpa antitesis dan bersikap antitesis terhadap mereka yang menghina Tuhan dan Juruselamat.[2]
Pendidikan Kristen adalah pendidikan yang memimpin keluar rang dari kegelapan dosa. Kita harus berusaha untuk membawa orang keluar dari kematian, keluar dari belenggu dosa, kepada terang Allah yang ajaib, kepada kehidupan yang kekal di dalam Yesus Kristus. Sehingga nilai dari pendidikan Kristen adalah nilai yang surgawi.[3]
Tujuan dari Pendidikan Kristen adalah penegasan tentang Allah melalui Kristus di dalam Alkitab. Pendidikan Kristen dengan baik menjelaskan kabar baik tentang kasih Allah di dalam Kristus ini dalam cara begitu rupa sehingga mereka yang lahir di dalam iman ini akan mengenal Kristus dalam hidup mereka sendiri. Pendidikan Kristen menolong orang dalam hubungan mereka supaya berkembang dengan Allah di dalam Kristus sehingga mereka hidup dan memuliakan Dia.[4] Sehingga dalam pendidikan Kristen, kita dapat memuliakan Allah, salah satunya yaitu “ Jadikan semua Bangsa Murid-Ku.” / Mandat Penginjilan.[5]
Sentralitas Alkitab di dalam Pendidikan Kristen
Salah satu yang penting juga dalam pendidikan Kristen adalah suatu proses untuk memfasilitasi pemulihan gambar dan rupa Allah yang telah rusak karena keberadaan dosa manusia, menuju kedewasaan sejati, sehingga anak dapat memenuhi mandat penciptaan-Nya dalam ketaatan kepada Firman Allah. Pendidikan merupakan tanggung jawab kita sebagai umat perjanjian Allah.[6]
Dalam Proses Pendidikan Kristen setidaknya ada empat keharusan yang harus kita jalankan :
- Belajar akan pengetahuan dan kebenaran Tuhan. Murid harus diajarkan bahwa Alkitab adalah sumber hikmat dan pengetahuan, petunjuk bagi kehidupan, sumber keselamatan, doktrin tentang manusia, keselamatan, dan Tuhan. Mengajarkan kebenaran tentang realitas alam semesta. Mengajarkan kebenaran tentang tingkah laku dan keberadaan manusia.
- Respons terhadap Tuhan dan kebenaran-Nya. Murid dituntun pada keselamatan melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Respon kepada-Nya menuntut komitmen penuh dengan berserah pada kasih Tuhan dan melayani-Nya. Murid dituntun untuk menghargai kebesaran Tuhan yang terkandung dalam firman Tuhan dan dalam kreasi realitas ciptaan-Nya.
- Hidup berdamai dengan Tuhan dan kebenaran-Nya. Murid diajarkan taat kepada perintah Tuhan untuk hidup berkenan kepada-Nya, hidup dalam keluarga Tuhan, komunitas, dan negara. Pendidik mengajarkan murid untuk menghargai alam ciptaan Tuhan dan hidup berdasarkan hukum-hukum dan prinsip-prinsip kebenaran dalam hubungan masyarakat.
- Peran Pendidik menyatakan kebenaran-Nya. Pendidik memberikan pengaruh kepada sesama dengan pengetahuan dan kebenaran Tuhan. Pendidik melatih murid untuk mengomunikasikan arti lisan secara efektif untuk orang lain serta berpartisipasi dalam gereja dalam arti luas dalam penginjilan dan pemuridan. Mengajarkan murid dalam pandangan yang realistis dalam perspektif Alkitab.[7]
Referensi :
Cornelius van Til dan Louis Berkhof, Dasar Pendidikan Kristen, (Surabaya : Momentum, 2018), 15
Ferry Yang, Pendidikan Kristen, (Surabaya: Momentum, 2021), 15, 33 - 52
Iris V. Cully, Dinamika Pendidikan Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2019), 16-17
Jalaluddin, dan Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan, (Jakarta; Rajawali Pers, 2014), xv
Khoe Yao Tung, Filsafat Pendidikan Kristen, (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2017), 264 - 265
-----
[1] Jalaluddin, dan Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan, (Jakarta; Rajawali Pers, 2014), xv
[2] Cornelius van Til dan Louis Berkhof, Dasar Pendidikan Kristen, (Surabaya : Momentum, 2018), 15
[3] Ferry Yang, Pendidikan Kristen, (Surabaya: Momentum, 2021), 15
[4] Iris V. Cully, Dinamika Pendidikan Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2019), 16-17
[5]Dalam Bab 2, Tujuan Pendidikan Kristen “Jadikan Semua Bangsa muridku.” | Ferry Yang, Pendidikan Kristen, (Surabaya: Momentum, 2021), 33 - 52
[6] Khoe Yao Tung, Filsafat Pendidikan Kristen, (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2017), 264
[7] Ibid, 264 - 265