Minggu, 01 Agustus 2021

Eksistensi dan Natur Malaikat

Menurut Kitab Suci, ciptaan dibagi menjadi dunia spiritual dan material, ke dalam surga dan bumi, menjadi "hal-hal di surga dan [hal-hal] di bumi, hal-hal yang terlihat dan [hal-hal] yang tidak terlihat" (Kol. 1:16 ).[1]

Langit
Langit
© Foto oleh Gerd Altmann dari Pixabay / Langit
 

Eksistensi Malaikat

Mengenai dunia Malaikat, Alkitab tidak memberikan penjelasan bagaimana dan kapan mereka diciptakan. Namun jika kita konsisten pernyataan Kejadian 1:1, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi,” Maka kita harus menerima fakta bahwa dunia malaikat juga diciptakan pada saat itu. Kata “langit” dapat ditafsirkan sebagai dunia Rohani. Seperti Mazmur 33:6 menyatakan, “Oleh karena Tuhan Langit telah dijadikan, oleh nafas mulut-Nya segala tentaranya.” Ayat ini sedikit tidaknya memberikan petunjuk bagaimana Tuhan menciptakan dunia malaikat.[2]


Alkitab tidak membuat usaha yang besar-besaran untuk membuktikan eksistensi malaikat, tetapi mengasumsikan eksistensinya dalam seluruh pembicaraannya. Dalam kitab-kitab sejarah Alkitab berulang kali menunjukkan kepada kita bahwa Malaikat bertindak. Tak seorangpun yang tunduk dibawah otoritas Alkitab dapat meragukan eksistensi malaikat.[3]


Natur Malaikat

Malaikat jelas tidak memiliki tubuh, walaupun demikian, mereka adalah makhluk yang memiliki pribadi. Alkitab mengatakan bahwa malaikat-malaikat sering diutus oleh Tuhan untuk berbicara kepada manusia. Sebagai contoh adalah : Kejadian 19:15; Zakharia 1:9; 4:5; Lukas 1:28, 30-33, 35- 37; 2:10-12; Kisah Para Rasul 27:23-24. Malaikat juga bisa memuji Tuhan, (Maz. 103:20; 148:2; Luk. 2:13-14). Semua ini membuktikan bahwa mereka adalah makhluk bermoral dan berpribadi. Serta sebagian malaikat itu baik dan sebagian dari mereka itu adalah jahat.[4]


Pertama, Berbeda dengan Allah, Malaikat adalah Keberadaan yang Diciptakan. Penciptaan malaikat sering disangkal, tetapi sesungguhnya jelas diajarkan dalam Alkitab. Tidaklah pasti bahwa ayat-ayat yang membicarakan penciptaan dari bala tentara surga (Kej. 2:1; Mzm. 33:6; Neh. 9:6) menunjuk kepada penciptaan para malaikat dan bukannya penciptaan dari bintang-bintang; tetapi Mzm. 148:2,5 dan Kol. 1:16 jelas berbicara penciptaan para malaikat, (Band. 1 Raj. 22:19; Mzm. 103:20,21). Waktu penciptaan mereka tidaklah dapat ditentukan dengan tepat.[5]


Kedua, Para Malaikat adalah Keberadaan yang Spiritual dan Tidak Mempunyai Tubuh Jasmani. Pendapat ini sering diperdebatkan, baik yang menyatakan memiliki tubuh maupun tidak mempunyai tubuh. Akan tetapi Alkitab secara eksplisit menyatakan bahwa malaikat adalah pneumata, Mat. 8;16; 12:45; L:uk/ 7:21; 8:2; 11:26; Kis. 19:12; Ef. 6:12; Ibr. 1:14. Malaikat tidak mempunyai daging dan tulang, Luk 24:39; tidak menikah , Mat. 22:30, dapat ada dalam jumlah yang sangat besar dalam tempat terbatas, Luk. 8:30, tidak terlihat, Kol. 1:16.[6]


Ketiga, Malaikat adalah Keberadaan yang Mempunyai Rasio, Moral, dan Tidak dapat Mati. Hal ini berarti bahwa malaikat adalah pribadi yang diberi pikiran dan kehendak. Kenyataan bahwa mereka mempunyai pikiran tampaknya segera mengikuti kenyataan bahwa mereka adalah roh; akan tetapi hal ini juga diajarkan Alkitab secara eksplisit., 2 Sam. 14:20; Mat. 24:36; Ef. 3:10; 1 Pet. 1:12; 2 Pet. 2:11. Kendatipun malaikat tidak maha tahu. Mereka lebih tinggi dari manusia dalam pengetahuan mereka, Mat. 24:36. Dan lebih jauh memiliki moral. Dan kewajiban moral. Alkitab menyebut malaikat-malaikat yang tetap setia sebagai “malaikat kudus”, Mat. 25:31; Mar. 8:38;Luk. 9:26; Kis. 10:22; Why 14:10, dan Alkitab menggambarkan malaikat yang jatuh sebagai malaikat yang berdusta dan berdosa, Yoh. 8:44; 1 Yoh. 3 : 8 – 10. Malaikat-malaikat yang baik juga tidak dapat mati dalam arti bahwa mereka tidak ebrada di bawah hukum kematian. Dalam hal ini, orang-orang kudus juga disebut seperti malaikat,  Luk. 20:35 - 36. Dan malaikat adalah bala tentara Allah, Mzm. 103:20; Kol. 1:16; Ef. 1:21; 3:10: Ibr. 1:14. Malaikat-malaikat yang jahat disebut bala tentara Iblis, Luk. 11:21; 2 Tes 2:9; 1 Pet. 5:8.[7]


Keempat, Sebagian dari Malaikat itu Baik dan Sebagian yang Lain Jahat. Para malaikat yang baik disebut sebagai malaikat yang terpilih dalam 1 Tim. 5:21. Para malaikat yang baik itu menerima suatu anugerah khusus untuk bertahan, sebagai tambahan dari anugerah yang memang diberikan pada semua malaikat dan yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan kedudukan mereka. Ada sejumlah spekulasi yang tidak berguna tentang waktu dan sifat dari kejatuhan malaikat. Malaikat ini bukan saja mereka disebut sebagai malaikat kudus, tetapi juga disebut sebagai malaikat terang, 2 Kor. 11:14. Mereka selalu menatap wajah Tuhan, Mat. 8:10, mereka adalh contoh bagi kita dalam melaksanakan kehendak Allah, Mat. 6:10. Dan memiliki kehidupan yang tidak dapat mati, Luk. 20:36.[8]


Sumber Referensi :

Herman Banvick,  Reformed Dogmatics, (Grand Rapids, Michigan : Baker Academic, 2004),  577 - 578

Louis Berkhof,  Teologi Sistematika 1 : Doktrin Allah,  (Momentum : Surabaya, 2021),  268 - 272 

Muriwali Yanto Matalu,  Dogmatika Kristen, (Gerakan Kebangunan Kristen Reformed : Malang, 2017), 293 - 294


----

[1] Herman Banvick,  Reformed Dogmatics, (Grand Rapids, Michigan : Baker Academic, 2004),  577 - 578

[2] Muriwali Yanto Matalu,  Dogmatika Kristen, (Gerakan Kebangunan Kristen Reformed : Malang, 2017), 293

[3] Louis Berkhof,  Teologi Sistematika 1 : Doktrin Allah,  (Momentum : Surabaya, 2021),  268 - 269

[4] Muriwali Yanto Matalu,  Dogmatika Kristen, (Gerakan Kebangunan Kristen Reformed : Malang, 2017), 293 - 294

[5] Louis Berkhof,  Teologi Sistematika 1 : Doktrin Allah,  (Momentum : Surabaya, 2021),  269

[6] Ibid, 270

[7] Ibid, 271 - 272

[8] Ibid, 272

Load comments