Senin, 02 Agustus 2021

Malaikat-Malaikat Baik

Para malaikat yang baik disebut sebagai malaikat yang terpilih dalam 1 Tim. 5:21. Para malaikat yang baik itu menerima suatu anugerah khusus untuk bertahan, sebagai tambahan dari anugerah yang memang diberikan pada semua malaikat dan yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan kedudukan mereka Malaikat ini bukan saja mereka disebut sebagai malaikat kudus, tetapi juga disebut sebagai malaikat terang, 2 Kor. 11:14. Mereka selalu menatap wajah Tuhan, Mat. 8:10, mereka adalah contoh bagi kita dalam melaksanakan kehendak Allah, Mat. 6:10. Dan memiliki kehidupan yang tidak dapat mati, Luk. 20:36.[1]

Pantai
Foto Pantai
© Foto oleh Pexels dari Pixabay / Pantai
 

Istilah Malaikat

Secara umum, kita memakai nama “Malaikat” untuk menunjuk roh-roh yang berkedudukan lebih tinggi, bukan suatu nomen naturae dalam Alkitab, tetapi nomen officii. Kata Ibrani mal’ak berarti pesuruh, dan menunjuk pada pesuruh yang dikirim oleh manusia, Ayb. 1:14; 1 Sam. 11:3, atau pesuruh Allah, Hag. 1:13; Mal. 2:7; 3:1. Istilah Yunani anggelos, sering juga dipakai untuk menunjuk manusia, Mat. 11:10; Mark. 1:2; Luk 7:24; 9:51; Gal. 4:14. Tidak ada nama penunjuk umum bagi semua keberadaan spiritual dalam Alkitab. Mereka disebut anak-anak Allah.[2]


Jumlah Malaikat

Alkitab tidak memberikan penjelasan pasti tentang jumlah dari para malaikat, tetapi memberikan petunjuk dengan jelas bahwa mereka membentuk suatu tentara yang sangat kuat. Para malaikat itu berulang kali disebut sebagai bala tentara Kerajaan Surga atau Kerajaan Allah, dan istilah ini sendiri menunjuk pada suatu jumlah yang sangat besar. Misalnya Ul. 33:3; Mzm. 68:18; Mar. 5:9, 15; Mat. 26:53; Why. 5:11.[3]


Malaikat-Malaikat Baik

Malaikat-malaikat yang baik adalah malaikat-malaikat yang tidak jatuh ke dalam dosa. Tugas mereka adalah melayani Tuhan siang dan malam.[4]


Pertama, Kerub, yang bertugas untuk menjaga taman Eden (Kej. 3:24); menjadi tahkta Tuhan atau mungkin lebih tepat disebut sebagai pengawal tahkta Tuhan (Kel. 25:18; Maz. 80:2; 99:1; Yes. 37:16; Ibr. 9:5). Berkhof mengatakan bahwa mereka diciptakan untuk kekuasaan, keagungan, dan kemuliaan Tuhan serta menjaga kekudusan Tuhan di taman Eden, di Kemah Suci, Bait Allah, dan pada saat Tuhan menampakan Diri di bumi.[5]


Kedua, Serafim, yang bertugas mempersiapkan manusia agar layak menghadap Tuhan. Serafim hanya disebut satu kali dalam Alkitab, yakni dalam Yesaya 6:2,6. Mereka adalah malaikat-malaikat yang melayani di sekitar tahkta Tuhan. Berkhof berkata bahwa jika kerub adalah malaikat yang penuh kuasa, maka serafim disebut sebagai malaikat yang mulia di antara para malaikat. Jika yang pertama menjaga kekudusan Allah, maka yang kedua melayani untuk tujuan rekonsiliasi yakni mempersiapkan manusia agar layak untuk menghadap Tuhan.[6]


Ketiga, Pemerintah dan penguasa (arkhai dan exousia – principalities dan powers), Ef. 3:10; Kol. 2:10; singgasana (thronoi-thrones), Kolose 1;16; Kekuasaan dan kerajaan (kureotetoi – dominions), Ef. 1:21; Kol. 1:16; dan kuasa (dunameis-powers), Ef. 1:21; 1 Pet. 3:22.[7]


Keempat, Gabriel dan Mikhael. Kedua malaikat ini disebut namanya secara khusus dalam Alkitab. Gabriel disebut dalam Daniel 8:16; 9:21; Lukas 1 :19 , 26. Nama Mikhael disebut dalam Daniel 10:13, 21; Yudas 1:9; Wahyu 12:7. Mikhael maupun Gabriel keduanya adalah malaikat yang diciptakan untuk melayani Tuhan. Kelihatannya kedua malaikat ini adalah kepala para malaikat.[8]


Sumber Referensi :

Louis Berkhof,  Teologi Sistematika 1 : Doktrin Allah,  (Momentum : Surabaya, 2021),  272 - 274

Muriwali Yanto Matalu,  Dogmatika Kristen, (Gerakan Kebangunan Kristen Reformed : Malang, 2017), 294 - 295


---

[1] Louis Berkhof,  Teologi Sistematika 1 : Doktrin Allah,  (Momentum : Surabaya, 2021),  272

[2] Ibid, 273 - 274

[3] Ibid, 272 - 273

[4] Muriwali Yanto Matalu,  Dogmatika Kristen, (Gerakan Kebangunan Kristen Reformed : Malang, 2017), 294

[5] Ibid, 294

[6] Ibid, 294

[7] Ibid, 295

[8] Ibid, 295

Load comments