Kamis, 05 Agustus 2021

Pendidikan Kristen dan Kepentingan Bermisi

Ketika kita memahami Pendidikan Kristen, Setidaknya kita punya dua pengertian penting di dalam Pendidikan Kristen ini, antara lain :

  1. Pendidikan yang Berpusatkan Kepada Allah dan berlawanan dengan antitesis filsafat pendidikan Dunia.[1]
  2. Pendidikan yang membawa mereka keluar daripada yang jahat kepada terang Allah yang ajaib, kepada kehidupan yang kekal di dalam Yesus Kristus.[2]

Buku Pendidikan
Buku Pendidikan
© Foto Oleh lil_foot_ dari Pixabay / Pendidikan
 

Mandat Amanat Agung

Amanat Agung merupakan amanat yang disampaikan Tuhan Yesus kepada murid-muridnya, dan juga semua orang percaya. Sebelum Kristus ke Surga.[3] Matius 28:19 - 20 berkata demikian :


"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."


Kata “Jadikan semua bangsa Murid-Ku.” Jika Dengan memahami bahasa aslinya, kita menemukan bahwa titik pusat dari Amanat Agung di ayat 19 ini ada pada kata (matheuteusate – “jadikanlah murid.”). Sedangkan “kata kerja” yang lain adalah partisip yang sifatnya melengkapi kata kerja utama tadi. Jadi, kata pergilah, baptislah, dan ajarlah adalah pelengkap dari jadikanlah murid. Maka perintahnya ini sebetulnya bukan empat – “pergilah!” lalu” Jadikanlah murid!” lalu “Baptislah” lalu “Ajarlah” tetapi hanya satu, yakni “Jadikanlah murid.” Jadikanlah murid dengan segera. Jangan tunda lagi. Karena waktunya sudah dekat. Waktu untuk Tuhan Yesus datang kembali sudah dekat.[4]


Jadi waktu kita memikirkan mengenai pendidikan Kristen, kita berusaha membawa orang keluar dari kegelapan kepada terang Tuhan yang ajaib. Dan Kita berusaha dengan segala daya upaya yang diberikan Tuhan kepada kita dengan berkat dari Roh Kudus untuk boleh memimpin orang-orang yang baru lahir baru menjadi murid Tuhan. Tujuan akhirnya bukanlah supaya orang-orang tersebut menjadi murid kita, tetapi menjadi murid Tuhan Yesus Kristus.[5]


Pendidikan Kristen dan Kepentingan Bermisi

Jadi pelayanan pendidikan merupakan pelaksanaan Amanat Agung Tuhan Yesus. Tuhan menyertai Roh Kudus yang menyertai setiap upaya kita dalam memuridkan anak-anak di sekolah. Murid dibimbing untuk memahami Firman Tuhan dalam pimpinan Roh Kudus dan memberikan respons yang benar tentang kebenaran tersebut.[6]


Penginjilan berarti Pemberitaan kabar baik. Pekabaran Injil kepada segala orang yang masih memikul dosanya dan belum menerima kebenaran yang ada di dalam Yesus Kristus. Penginjilan ini menjadi tugas kita sekalian. Hendaknya kita melakukannya dengan gembira, bukan saja dengan perkataan kita, tetapi pun dengan contoh hidup kita perseorangan dan sebagai anggota-anggota Gereja Kristus di tengah-tengah dunia ini. Khususnya juga di dalam Pendidikan Agama Kristen.[7]


Penginjilan itu tak lain hanyalah pemberitaan Kabar Kesukaan, yang memanggil manusia untuk mempercayai segala janji Allah  dalam Yesus Kristus, sehingga manusia akan menyesalkan dosa-dosanay dan hidupnya yang buruk itu, lalu berserah kepada Tuhan Yesus Kristus selaku Penebus dan Raja, mencari persekutuan dengan Dia setiap hari, dan melayani Dia dalam segala lapangan hidupnya dengan patuh dan setia. Injil Yesus Kristus harus diberitakan sedemikian rupa sehingga memulihkan manusia. Injil itu hendak menobatkan orang. Injil mengadili manusia dan menyelamatkannya. Luther pernah berkata “Injil mematikan Adam lama, dan membangkitkan Adam baru.”[8]


Sumber Referensi :

Cornelius van Til dan Louis Berkhof,  Dasar Pendidikan Kristen, (Surabaya : Momentum, 2018), 15

E. G. Homrighausen dan I. H. Enklaar,  Pendidikan Agama Kristen,  (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2019), 173, 178

Ferry Yang,  Pendidikan Kristen, (Surabaya: Momentum, 2021), 15. 33 - 34, 37

Khoe Yao Tung,  Filsafat Pendidikan Kristen, (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2017), 268 - 269



----

[1] Cornelius van Til dan Louis Berkhof,  Dasar Pendidikan Kristen, (Surabaya : Momentum, 2018), 15 | Pendidikan Kristen adalah pendidikan yang berpusatkan kepada Allah. Pendidikan Kristen adalah pendidikan yang berpusatkan kepada Allah. Pendidikan filsafat modern sangat menghina Allah, khususnya juruselamat kita yakni Kristus. Sehingga para pendidik Kristen adalah melawan pendidik-pendidik yang tanpa antitesis dan bersikap antitesis terhadap mereka yang menghina Tuhan dan Juruselamat.

[2] Ferry Yang,  Pendidikan Kristen, (Surabaya: Momentum, 2021), 15 | Pendidikan Kristen adalah pendidikan yang memimpin keluar orang dari kegelapan dosa. Kita harus berusaha untuk membawa orang keluar dari kematian, keluar dari belenggu dosa, kepada terang Allah yang ajaib, kepada kehidupan yang kekal di dalam Yesus Kristus. Sehingga nilai dari pendidikan Kristen adalah nilai yang surgawi.

[3] Khoe Yao Tung,  Filsafat Pendidikan Kristen, (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2017), 268

[4] Ferry Yang,  Pendidikan Kristen, (Surabaya: Momentum, 2021), 33 - 34

[5] Ibid, 37

[6] Khoe Yao Tung,  Filsafat Pendidikan Kristen, (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2017), 269

[7] E. G. Homrighausen dan I. H. Enklaar,  Pendidikan Agama Kristen,  (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2019), 173

[8] Ibid, 178

Load comments