Rabu, 19 Januari 2022

Implikasi-Implikasi dari Ordo Salutis

Dalam memahami doktrin keselamatan, maka kita perlu melihat hal-hal penting di dalam keselamatan tersebut dan bagaimana implikasi dari doktrin tersebut. Salah satunya adalah Ordo Salutis yang mengajarkan kita mengenai urut-urutan mengenai keselamatan umat Allah. Baik secara logis maupun kronologis.

Ordo Salutis
Inilah Kehidupan dari Common Grace
© Gambar oleh Peter H dari Pixabay
   

Pengertian Ordo Salutis

Ordo keselamatan (Ordo Salutis) adalah urutan-urutan ini adalah urutan-urutan logis sekaligus juga urutan-urutan kronologis. Kelahiran kembali (dalam pengertian sempit), disusul oleh panggilan, pertobatan yang terdiri dari penyesalan akan dosa dan iman, lalu kemudian pembenaran, harus dilihat secara urutan logis, oleh karena hal-hal itu terjadi sebagai satu rangkaian yang terjadi secara instan dan tidak terlalu bersangkut paut dengan masalah waktu secara kronologis. Akan tetap dalam urutan kronologis. Serangkaian yang disebut sebagai kelahiran baru dalam pengertian yang luas. Sedangkan dimulai dari pembenaran yang kemudian disusul oleh pengudusan, harus dilihat dalam urut-urutan kronologis.[1]


Implikasi-Implikasi dari Ordo Salutis

Apa implikasi dari pemahaman proses keselamatan ini terhadap teologi kita. Berikut ini adalah implikasi penting dalam proses keselamatan.

  1. Walaupun regenerasi terjadi di awal kehidupan Kristen, efeknya terus berlanjut selama orang percaya menjalani kehidupan yang telah diregenerasikan itu. Walaupun iman dan pertobatan terjadi di bagian awal, keduanya harus terus berlangsung di sepanjang kehidupan orang Kristen. Walaupun pembenaran terjadi seketika begitu seseorang menerima Kristus dengan iman, itu diikuti oleh penggunaan berkat-berkat seumur hidupnya. Pengudusan berlangsung di sepanjang hidup orang percaya itu, dan belum selesai sampai kematiannya. Ketekunan dalam iman juga merupakan suatu aktivitas seumur hidup.[2]
  2. Aspek-Aspek dari keselamatan itu bukan hanya bersifat stimulan, tetapi juga bersifat interaktif. Regenerasi pasti menyatakan dirinya dalam iman dan pertobatan; dan regenerasi merupakan awal dari pengudusan. Iman diperlukan di sepanjang hidup Kristen sebagai sarana untuk mempergunakan berkat-berkat dari pembenaran, untuk mendapatkan kemajuan di dalam pengudusan, dan untuk bertekun di dalam persekutuan dengan Kristus.[3]
  3. Walaupun, sebagaimana yang telah dikatakan sebelumnya, pemuliaan orang-orang percaya termasuk ke dalam aspek teologi yang dikenal sebagai eskatologi, dan karenanya tidak dibahas di dalam soteriologi, akan tetapi harus selalu diingat bahwa proses keselamatan belumlah lengkap selama kehidupan sekarang ini. Selama orang-orang percaya hidup di dunia ini, mereka selalu berada dalam ketegangan antara “yang sudah” dan “yang belum”; mereka sudah berada di dalam Kristus, tetapi mereka belum sempurna.[4]


Daftar Pustaka :

Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 19

Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang : Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 671



-----

[1] Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang : Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 671

[2] Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 19

[3] Ibid, 19

[4] Ibid, 19

Load comments