Dalam memahami Soteriologi, alangkah baiknya kita mempelajari mengenai Ordo Salutis yang akan kita pelajari dalam Doktrin Keselamatan.
Istilah Ordo Salutis
Ordo Salutis (Latin : "Order of Salvation"; Jerman "Heilsaneignung"; Belanda "Heilsweg" dan "Orde des Heils"; Inggris "The Way of Salvation" atau Urutan Keselamatan)[1] adalah salah satu konsep berurutan yang ada dalam doktrin keselamatan.
Common Grace / Anugerah Umum © Gambar oleh gefrorene_wand dari Pixabay / Lembah |
Alkitab tidak secara eksplisit menuliskan istilah ordo salutis. Namun ada pendekatan yang paling memadai mengenai ordo salutis yang ditulis oleh Rasul Paulus pada Rom. 8: 29 – 30.[2]
Tetapi ada beberapa ayat Alkitab yang mengindikasikan hubungan dimana berbagai gerakan dalam karya penebusan saling berkaitan. Antara lain Roma 3:30; 5:1; Gal. 2: 16 - 20; Roma 5:1- 2; Roma 6: 18, 22; Rom. 8:15 - 17; Gal. 4;4 - 6; Rom. 10: 17; Gal. 2: 19 - 20; Ef 1: 13, 14; Ef. 4: 1 ,2; Fil. 3:9,10 dan 1 Pet. 1: 23. Dimana dalam ayat-ayat ini menunjukkan hubungan dari berbagai gerakan karya penebusan antara yang satu dengan yang lain. Sehingga memberikan penyusunan terhadap ordo salutis.[3]
Sejarah Ordo Salutis
Berkenaan dengan pertanyaan ini, maka istilah ordo salutis sendiri telah banyak didiskusikan yang telah dilakukan dalam sejarah teologi. Pada tahun 1737, Jacob Karpov, seorang teolog Lutheran menciptakan istilah Ordo Salutis (secara harfiah, berarti urutan keselamatan).[4] Bahkan ada yang mengatakan bahwa Ordo salutis ini sendiri secara istilah diciptakan oleh Franz Buddeus pada tahun 1724.[5] Tetapi banyak teolog, baik Katolik Roma dan Protestan telah mengusulkan berbagai versi “ordo keselamatan” baik sebelum maupun setelah Karpov maupun Buddeus.[6]
Pengertian Ordo Salutis
Louis Berkhof memberikan pengertian Ordo Salutis sebagai berikut :
Proses keselamatan melaluinya karya keselamatan yang digenapi oleh Kristus secara subyektif disadari dalam hati orang berdosa. Tujuannya adalah menjabarkan berbagai macam gerakan Roh Kudus dalam penerapan karya penebusan dalam suatu urutan logis dan juga kaitan hubungan yang ada. Tekanannya bukan pada apa yang dilakukan manusia dalam memungkinkan terjadinya anugerah Allah, tetapi pada apa yang dilakukan Allah dalam melaksanakannya.[7]
Ordo keselamatan (Ordo Salutis) adalah urutan-urutan ini adalah urutan-urutan logis sekaligus juga urutan-urutan kronologis. Kelahiran kembali (dalam pengertian sempit), disusul oleh panggilan, pertobatan yang terdiri dari penyesalan akan dosa dan iman, lalu kemudian pembenaran, harus dilihat secara urutan logis, oleh karena hal-hal itu terjadi sebagai satu rangkaian yang terjadi secara instan dan tidak terlalu bersangkut paut dengan masalah waktu secara kronologis. Akan tetap dalam urutan kronologis. Serangkaian yang disebut sebagai kelahiran baru dalam pengertian yang luas. Sedangkan dimulai dari pembenaran yang kemudian disusul oleh pengudusan, harus dilihat dalam urut-urutan kronologis.[8]
Tiga Pendekatan Ordo Salutis
Setidaknya ada tiga pendekatan di dalam Ordo Salutis. Berikut beberapa pendekatan :
- Ordo Salutis pasti ada dari Alkitab. Pendukung disini adalah John Murray,[9] dan bagian terpenting dalam konstruksi Pengakuan iman Westminster.[10]
- Ordo Salutis tidak Eksplisit dalam Alkitab, tapi ada. Pandangan ini diikuti oleh Louis Berkhof, dan Anthony A. Hoekema.[11]
- Ordo Salutis tidak ada dalam Alkitab. Pendukung disini adalah Kaum Pelagius.[12] Gerrit Berkouwer[13].
Daftar Pustaka :
Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 11 - 13
Louis Berkhof, Teologi Sistematika 4 : Doktrin Keselamatan, (Surabaya : Momentum, 2010), 7 - 10
Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang : Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 671
Robert Letham, The Westminster Assembly. (Phillipsburg: P&R Publishing, 2009), hlm. 242 – 246.
-----
[1] Louis Berkhof, Teologi Sistematika 4 : Doktrin Keselamatan, (Surabaya : Momentum, 2010), 7
[2] Ibid, 8
[3] Ibid, 9 -10
[4] Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 11
[5] https://www.csmedia1.com/firstprescolumbia.org/ordo-salutis-combined.pdf
[6] Anthony A. Hoekema, op cit, 11
[7] Louis Berkhof, op cit, 7
[8] Muriwali Yanto Matalu, Dogmatika Kristen, (Malang : Gerakan Kebangunan Kristen Reformed, 2017), 671
[9] Anthony A. Hoekema, op cit, 12
[10] Robert Letham, The Westminster Assembly. (Phillipsburg: P&R Publishing, 2009), hlm. 242 – 246.
[11] Anthony A. Hoekema, op cit, 12 - 13
[12] Louis Berkhof, op cit, 7
[13] Anthony A. Hoekema, op cit, 13