Jumat, 18 Februari 2022

Panggilan Efektif dan Panggilan Bermisi

Kita disini akan mempelajari panggilan Efektif dan kaitannya dengan hidup panggilan bermisi. Sebab bagian ini mungkin saja menjadi permasalahan bagi orang-orang yang tidak mengerti mengenai panggilan efektif ini.

Alkitab
Alkitab
© OpenClipart-Vectors / Pixabay / Alkitab dan tangan
 

Pendahuluan

Dalam hal ini, kita perlu menjawab beberapa keberatan yang ada di dalam keberatan terhadap doktrin panggilan efektif. Salah satu keberatan dalam doktrin panggilan Efektif adalah keterkaitan panggilan Efektif dan panggilan dalam panggilan bermisi. Seperti serangkaian pertanyaan berikut :


Karena jika dengan iman, mengapa kita harus berkhotbah dengan orang-orang? Mengapa kita tidak menunggu Allah memanggil kaum pilihan-Nya dengan panggilan Efektif? Bukankah doktrin ini menjadikan khotbah dan pengajaran misi menjadi tidak bermanfaat?[1]


Panggilan Bermisi

Seperti yang diungkapkan pada Matius 28 : 19 – 20 sebagai mandat amanat agung dalam kehidupan kita, Berikut ungkapan Matius 28 : 19 -20 :


Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28 : 19 – 20).


Disini adalah perintah sangat penting untuk kita sadari, dimana tugas kita sebagai murid kristus adalah jadikanlah murid. Dimana dalam menjadikan murid ini, ada dua cara hal yang saling melengkapi, yakni Membaptis dan mengajar.[2]


Dimana dalam panggilan bermisi ini sendiri, kita harus punya alasan cukup kuat dalam pekabaran injil. Setidaknya ada beberapa motif / alasan sederhana harus kita dasari dalam panggilan Bermisi ini :

  1. Alasan Ketaatan : Perintah Raja harus dipatuhi.
  2. Alasan Eskatologis : Janji Allah dan pengharapan akan penggenapannya.
  3. Alasan Kasih : kasih Kristus yang menguasai kita
  4. Alasan Pneumatologi : Roh Kudus yang bersaksi bersama dengan roh kita, sehingga kita menjadi saksi bersama, dengan Roh Kudus untuk bersaksi akan keselamatan di dalam Kristus.
  5. Alasan Soteriologis : Keinginan untuk menunjukkan jalan keselamatan, jalan kehidupan yang kekal (Yoh. 3:16).
  6. Alasan Diakonis : Pelayanan kepada Kristus dan Injil pengharapan; pelayanan kepada orang-orang yang belum mengenal Torah yang Baru, yakni sang Kristus. Pelayanan kepada dunia yang menantikan keselamatan. [3]


Disini kita bisa melihat bahwa panggilan bermisi atau pekabaran injil sendiri tidak akan bertentangan dengan apa yang ada dalam konsep panggilan efektif. Karena ada salah satu alasan teologis yang kuat untuk membawa orang-orang mengenal kristus, khususnya alasan soteriologis dimana ada keinginan untuk menunjukkan jalan keselamatan dan jalan kehidupan yang kekal. Disini kita akan melihat keindahan dan bukan suatu dualisme maupun pertentangan antara panggilan efektif dan panggilan untuk bermisi ini.


Panggilan Efektif dan Panggilan Bermisi

Sangat tegas untuk kita menjawab pertanyaan diatas [pendahuluan] dengan kata : Tidak. Sebab hal ini tidak bertentangan. Bahkan saling melengkapi. Dimana karena pemberitaan dan pengajaran Injil merupakan sarana yang telah Allah yang mana dengannya orang-orang dibawa dalam iman. Perhatikan apa yang diungkapkan oleh Paulus : “Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar mengenai Dia. Bagaimana mereka mendengar mengetahui Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? (Rm. 10:14).[4]


Bahkan salah satu jawaban lain adalah bahwa meskipun hanya kaum pilihan Allah yang secara efektif dipanggil dan akan datang kepada keselamatan, kita tidak mengetahui siapakah kaum pilihan itu. Seperti yang diungkapkan oleh Bavinck bahwa “Injil dikabarkan kepada umat manusia, bukan sebagai kaum pilihan maupun reprobat, melainkan sebagai pendosa yang semuanya memerlukan penebusan.” Dan menyampaikan kabar injil kepada semua oran adalh tugas kita. Kita harus berupaya bahwa Allah memampukan mereka yang telah dipilih-Nya ke dalam Kristus untuk memberikan respons di dalam iman yang menyelamatkan. Dengan demikian, panggilan efektif bukan menghambat penginjilan dan misi, bahkan sebaliknya, menjadi insentif dan sumber penghiburan, yaitu kita yakin bahwa Allah akan membawa umat-nya kepada keselamatan melalui penyampaian dan pengajaran firman-Nya.[5]


Injil sampai kepada kaum pilihan. Tapi Injil juga sampai kepada orang-orang yang berbaur dengan kaum pilihan. Inji datang dengan tawaran yang baik tentang anugerah dan keselamatan bagi semua. Injil tidak diskriminasi, maka pengkhotbah dan pemberita injil tidak boleh melakukan diskriminasi. Tetapi hanya sebagian yang mau menerimanya. Akan tetapi kenapa sebagian menolak dan sebagian menerima tawaran itu? Jawabannya karena Injil bertentangan dengan kehendak dan keinginan manusia untuk menerimanya, sampai kepada kasus-kasus tertentu - natur dasar mereka diubah. Dan pengubahan itu dihasilkan oleh penciptaan hati yang baru seketika di dalam diri mereka oleh kuasa Roh Kudus. Dan akhirnya mereka hidup bertumbuh dan menerima Kristus dalam Kehidupan mereka.[6] Sehingga panggilan efektif ini tidak akan bertentangan dengan panggilan misi.


Sumber Referensi :

Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 116

Arie de Kuiper, Missiologia, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2011), 56

Ferry Yang, Pendidikan Kristen, (Surabaya : Momentum, 2021), 33 - 35

G. I. Williamson, Pengakuan Iman Westminster, (Surabaya : Momentum, 2017), 137 - 138


-----

[1] Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 116

[2] Ferry Yang, Pendidikan Kristen, (Surabaya : Momentum, 2021), 33 - 35

[3] Arie de Kuiper, Missiologia, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2011), 56

[4] Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 116

[5] Ibid, 116

[6] G. I. Williamson, Pengakuan Iman Westminster, (Surabaya : Momentum, 2017), 137 - 138

Load comments