Selasa, 01 Februari 2022

Panggilan Injil dan Bermisi

Panggilan Injil / Eksternal sendiri sangat penting dan perlu kita sampaikan kepada semua orang. Tanpa terkecuali, baik itu orang percaya maupun orang tidak percaya. Hal ini pun berkaitan dengan bermisi dalam kehidupan kita. Terus apakah kaitannya panggilan Injil dengan bermisi / Amanat Agung?

Alkitab Firman Allah
Alkitab adalah Firman Allah
© Foto Oleh StockSnap dari Pixabay / Alkitab
 

Dasar Amanat Agung dalam Panggilan Injil

Perlu kita sadar bahwa kita punya perintah amanat agung yang sangat penting. Teruntuk juga dalam kehidupan kita, kita perlu menerapkan Amanat Agung :

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28 : 19 – 20).

 

Disini sangat penting dan perintah yang harus diterapkan dan dijalankan bagi setiap diri kita. Dalam perintah ini, titik pusat dari Amanat Agung di ayat 19 ini ada pada kata (Matheteusate – “Jadikanlah murid”). Sedangkan “kata kerja” yang lain adalah positif yang melengkapi kata kerja utama tadi. Jadi kata, pergilah, baptislah, dan ajarlah adalah pelengkap dari Jadikanlah murid.[1] Dan Tugas yang hendak kita kerjakan sebagai orang kristen ada dua cara :

  • Membaptis. Hasil akhir dari penginjilan atau pengabaran Injil adalah pembaptisan. Seorang yang telah diinjili, dipertobatkan, dan lalu masuknya orang tersebut ke dalam kehidupan Kristen ditandai dengan pembaptisan. Dan orang yang dibaptis dan masuk ke dalam keluarga Allah.
  • Mengajar. Perintah Amanat Agung tidak hanyalah sekedar pembaptisan. Setelah selesai, yakni harus melakukan pengajaran. Seperti pada partisip berikutnya, yaitu “Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang Kuperintahkan kepadamu.”[2] Ini adalah perintah penting dan sulit, yakni memberikan ajaran dan melawan ajaran palsu.


Sehingga dasar dari panggilan Injil ini, mengundang semua orang untuk mendengar Injil. Mendengar Injil inilah yang menjadi suatu keharusan bagi setiap orang percaya. Bahkan mendengarkan berita injil adalah suatu kewajiban kita untuk memberitakan kepada setiap orang.


Karakteristik Pemberitaan Injil

Pertama, panggilan injil bersifat umum atau universal, mencakup undangan bagi setiap orang yang mendengar Injil. Ini jelas bagi perumpamaan mengenai perjamuan Pernikahan (Mat. 22:1-14), dan perjamuan Besar (Luk. 14:16-24). Dimana dalam perumpamaan ini, masing-masing menggambarkan panggilan Injil. Dimana dalam perumpamaan itu masing-masing memakai kata Kaleo untuk mendeskripsikan panggilan kepada para tamu yang telah diundang ke dalam perjamuan. Dan perumpamaan ini dapat ditafsirkan yang sedang merujuk kepada panggilan Injil.[3]


Kedua, panggilan injil yang dimaksudkan Allah ini sangat serius. Dimana dalam penyampaian Injil merupakan suatu tawaran keselamatan yang sungguh-sungguh , bukan hanya dari diri sang pengkhotbah saja, tetapi juga dalam diri Allah sendiri, serta kepada semua orang yang mendengar Injil tersebut. Allah sangat serius dan sungguh-sungguh menginginkan keselamatan semua orang yang mendengar Injil. Seperti yang diungkapkan pada Yehezkiel 18:23 dan Yehezkiel 33:11. Memberikan jawaban sangat nyata “Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAh, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati hai kaum Israel?”[4]


Disini kita melihat ada dua karakteristik sang pemberitaan injil, panggilan injil yang sangat sungguh-sungguh dan penting dalam kehidupan orang-orang percaya. Kita dituntut untuk memberitakan injil dengan sungguh-sungguh. Apakah kita benar-benar menghidup Injil tersebut atau akan memberitakan Injil ini dengan sungguh-sungguh?


Daftar Pustaka :

Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 90 - 94

Ferry Yang, Pendidikan Kristen, (Surabaya : Momentum, 2021), 33 - 35


---

[1] Ferry Yang, Pendidikan Kristen, (Surabaya : Momentum, 2021), 33

[2] Ibid, 34 - 35

[3] Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 90

[4] Ibid, 94

Load comments