Rabu, 02 Maret 2022

Natur Esensial dari Regenerasi

Regenerasi adalah doktrin yang penting dalam kekristenan. Namun juga yang terpenting dalam regenerasi adalah yang menjadi dasar Kekristenan yang ada. Bahkan dapat dibilang, regenerasi adalah sesuatu yang sangat penting di dalam kekristenan.

Gereja
Gereja memiliki Tugas dalam Pelayanan
© Foto oleh Pete Linforth / Pixabay / Gereja
  

Regenerasi adalah sangat misterius : pertama-tama, karena sesuai dengan definisinya, regenerasi adalah karya Allah; kedua, karena kita tidak pernah dapat mengamati atau merasakan regenerasi; kita hanya dapat mengamati efek-efeknya. Ketika memahami regenerasi dalam pengertian yang lebih sempit, yaitu sebagai penanaman suatu kehidupan baru, kita hanya dapat mereduksi dari bukti-bukti tertentu dengan kepastian yang besar atau kecil bahwa regenerasi itu terjadi.[1]


Kesalahpahaman Mengenai Regenerasi

Sebagian besar berusaha untuk mengungkapkan regenerasi dengan salah. Maka berikut ini beberapa kesalahpahaman yang harus kita dihindari :


  1. Kelahiran kembali bukan merupakan perubahan dalam substansi dari natur manusia sebagaimana diajarkan oleh kaum Manichaeans yang diajarkan oleh Flacius Illyricus, yang menganggap bahwa dosa asal adalah suatu substansi dan substansi itu digantikan oleh substansi yang lain dalam kelahiran kembali. Tidak  ada satu sel pun yang baru yang ditanamkan dalam tubuh manusia; juga padanya tidak ada tambahan atau pengurangan sifat-sifat jiwanya.[2]
  2. Kelahiran kembali juga bukan perubahan salah satu atau lebih sifat-sifat jiwa manusia seperti misalnya emosi manusia, dengan cara menyingkirkan segala sesuatu yang tidak sesuai dengan hal-hal yang bersifat Ilahi, sebagaimana yang diungkapkan oleh kaum Injili.Maupun seperti cara mengiluminasi pikiran yang dibutakan oleh dosa, sebagaimana dianggap oleh kaum Rasional. Kelahiran kembali ini mempengaruhi hati, yang dipahami dalam pengertian Alkitabiah sebagai pusat dan organ yang mengatur segala keadaan jiwa manusia.
  3. Kelahiran kembali juga bukan merupakan perubahan yang sempurna dari seluruh natur atau perubahan sebagian daripadanya, sehingga natur manusia itu lagi tidak mampu berbuat dosa, sebagaimana yang diungkapkan oleh Anabaptis yang Ekstrim atau sekte lainnya. Bahkan Kelahiran kembali juga bukan berarti secara prinsip tidak mempengaruhi keseluruhan natur manusia tetapi yang dimaksudkan adalah kelahiran kembali tidak menghasilkan perubahan menyeluruh dalam diri manusia yang dikerjakan oleh Roh Kudus.[3]


Natur Esensial dari Regenerasi

Setidaknya ada tiga komentar penting mengenai natur esensial dari regenerasi :

  1. Regenerasi merupakan perubahan yang terjadi secara seketika. Regenerasi sendiri bukan suatu proses bertahap seperti pengudusan yang progresif.  Bagaimana mungkin dapat demikian jika regenerasi merupakan perubahan dari kematian rohani menjadi kehidupan rohani? Seperti apa yang ada di Efesus 2:5. Dimana regenerasi dideskripsikan sebagai menjadikan pendosa yang telah mati hidup kembali. Dan Regenerasi sendiri bersifat seketika, karena tidak ada kondisi pertengahan di antara kehidupan dan kematian.[4]
  2. Regenerasi sendiri merupakan perubahan yang supernatural / dibawah sadar. Berbeda dengan pandangan arminians yang lebih mengarah kepada pelagian karena perubahan disebabkan oleh persuasi moral dan hal ini salah.[5] Kelahiran kembali merupakan karya rahasia Allah yang tidak pernah langsung disadari oleh manusia.[6] Bahkan Synod of Dort sangat jelas mengungkapkan bahwa “... Regenerasi secara keseluruhan merupakan karya supernatural, karya yang paling berkuasa, paling memberikan sukacita, karya yang ajaib, tersembunyi, dan tidak terkatakan, ...”[7]
  3. Regenerasi adalah perubahan yang Radikal. Dimana kata latih radikal sendiri berasal dari “akar” (radix), maka regenerasi merupakan suatu perubahan pada natur kita.[8] Kelahiran kembali terjadi dengan penanaman prinsip kehidupan rohaniah yang baru dalam diri manusia, dalam  suatu perubahan radikal dari sikap hati yang ada di bawah kuasa Roh Kudus, melahirkan sebuah kehidupan yang menggerkana kepada Allah.[9] Pada prinsipnya perubahan ini mempengaruhi seluruh diri manusia ; intelektualnya, i Kor. 2;14-15; II Kor. 4:6; Ef. 1:18; Kol. 3:10; Kehendak manusia, Mzm. 110 : 3; Fil. 2:13; II Tes. 3:5; Ibr. 13:21; dan juga perasaan serta emosi, Mzm. 42 : 1 - 2; Mat. 5:4; 1 Pet. 1:8.[10]


Sehingga dalam hal ini, kita bisa melihat bahwa natur esensial dari Regenerasi ini adalah hal yang sangat penting untuk kita pelajari. Sehingga dalam hal ini, Regenerasi ini adalah karya penting yang Tuhan berikan melalui Roh Kudus dalam kehidupan manusia agar manusia bisa menghargai karya misteri Allah. Menghargai karya ini melalui pertumbuhan hidup mereka semakin berbuah.


Sumber Referensi :

Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 133 - 135

Louis Berkhof, Teologi Sistematika 4 : Doktrin Keselamatan, (Surabaya: Momentum, 2010), 124 - 125


----

[1] Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 133 - 134

[2] Louis Berkhof, Teologi Sistematika 4 : Doktrin Keselamatan, (Surabaya: Momentum, 2010), 124

[3] Ibid, 124

[4] Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 133

[5] Ibid, 133

[6] Louis Berkhof, Teologi Sistematika 4 : Doktrin Keselamatan, (Surabaya: Momentum, 2010), 125

[7] Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, (Surabaya : Momentum, 2017), 134. Khususnya dalam membahas Canon of Dort, III – IV, Art 12.

[8] Ibid, 134

[9] Louis Berkhof, Teologi Sistematika 4 : Doktrin Keselamatan, (Surabaya: Momentum, 2010), 125

[10] Ibid, 125

Load comments