Senin, 08 Februari 2021

Titik Berangkat Pendidikan Agama Kristen

1. Realitas Ciptaan Allah

    Karya penciptaan TUHAN Allah sangat penting, seperti pada Kej. 1:1, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Pernyataan ini adalah menegaskan bahwa karya penciptaan TUHAN ALLAH berasal dari diri-Nya sendiri dalam kedaulatan Kasih dan anugerah-Nya.[1] Berbeda dengan pendidikan Sekuler yang menolak dan mengabaikan bahwa manusia diciptakan untuk bertanggung jawab kepada Allah serta dosa bukanlah pelanggaran.[2] Sangat berantitesis pula dengan teori evolusi yang menyatakan manusia berasal dari kemiripan makhluk mamalia lainnya (Monyet).[3]

2. Mandat Penciptaan

    Mulai dari Bapa Gereja, Agustinus sampai tokoh reformis seperti John Calvin, menegaskan bahwa pengenalan manusia akan dirinya tidak dipisahkan dari pengenalan akan Allah. Firman Tuhan menyatakan bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kej. 1:26).[4] Van Til sangat tegas mengatakan bahwa konsep penciptaan ini sangat dasar. Konsep penciptaan sendiri berhubungan langsung dengan diri kita, alam semesta yang nampak, dan Allah Tritunggal sendiri.[5]

3. Mandat Budaya

   Mandat budaya dinyatakan dalam Kej. 1:28. Dalam kedudukan yang unik dan keterbatasannya, manusia ditempatkan Tuhan sebagai wakil-Nya dalam dunia penciptaan. Dalam melaksanakan tugas dan usahanya, manusia harus mengakui kedaulatan Tuhan. Tanpa Tuhan, panggilan mandat budaya, iman, dan kerohanian akan sia-sia. Bahkan aspek kehidupan manusia.[6]
    Dimana mandat budaya bukan saja bagaimana membawakan prinsip-prinsip Firman untuk menerangi dunia. Tetapi juga harus memahami filsafat dan semangat zaman sehingga kita bisa berperang tidak hanya “esensi” atau worldview dan juga “fenomena” atau kehidupan.[7]

4. Perjanjian (Covenant)

    Perjanjian antara Allah dengan umat pilihannya (covenant theology), dalam hal pemahaman mengajarkan kebenaran (segala kebenaran adalah kebenaran Allah). Seperti di dalam Alkitab, bahwa Allah menemui Abraham. (Kej. 18:19). Jalan perjanjian bagi Abraham adalah apabila ia taat mengajarkan kepada anak-anaknya mengenai jalan Tuhan, Tuhan akan memberikan janji berkat-Nya kepadanya dan keturunannya. Seperti perintah Allah dalam Amsal 22:6 “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.[8]

5. Amanat Agung

    Amanat Agung merupakan amanat yang disampaikan Tuhan Yesus kepada murid-muridnya, dan juga semua orang yang percaya (Matius 28: 19 - 20). Di sini adalah pentingnya mandat penginjilan dan pengajaran menjadi satu kesatuan. Amanat agung mengandung perintah “Jadikanlah semua bangsa murid-Ku” yang dimulai dari pergi, baptis, dan ajarlah. Serta perintah “Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” kalimat ini mengandung perintah untuk mengajar anak-anak Tuhan melakukan perintah Tuhan.[9]




Referensi :

[1] Khoe Yao Tung, 2017, Filsafat Pendidikan Kristen, Yogyakarta : Penerbit Andi, Hlm. 265
[2] Louis Berkhof dan Cornelius van Til, 2018, Dasar Pendidikan Kristen, Surabaya : Momentum,  Hlm. 4
[3] Charles Darwin, 1981, The Descent of Man, and selection in relation to sex, New Jersey: Princeton University Press, Hlm. 10–13 | Pernyataan secara sederhana diungkap oleh Richard Leakey “Di semua wilayah besar di dunia ini, mamalia yang masih hidup berkerabat dekat dengan spesies berevolusi di wilayah tersebut.  Oleh sebab itu barangkali pada masa silam Afrika dihuni oleh kera yang sudah punah, yang berkerabat dekat dengan gorila dan simpanse.” | Richard Leakey, 2013, Asal Usul Manusia, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, Hlm. 2
[4] Khoe Yao Tung, 2017, Filsafat Pendidikan Kristen, Yogyakarta : Penerbit Andi,  Hlm. 265
[5] Louis Berkhof dan Cornelius van Til, 2018, Dasar Pendidikan Kristen,  Surabaya : Momentum, Hlm. 63-64
[6] Khoe Yao Tung, 2017, Filsafat Pendidikan Kristen,  Yogyakarta : Penerbit Andi,  Hlm. 266-267
[7] Muriwali Yanto Matalu, 2017, Dogmatika Kristen, Malang: GKKR, Hlm. 868-871
[8] Khoe Yao Tung, 2017, Filsafat Pendidikan Kristen, Yogyakarta : Penerbit Andi, Hlm. 267-268
[9] Khoe Yao Tung, Filsafat Pendidikan Kristen,  (2017, Yogyakarta : Penerbit Andi), Hlm. 268-269

Load comments